Breaking News
Loading...
Loading...
Nov 1, 2010

Penyerangan Kathedral : Dua Pastur, 42 Jemaat Katholik Tewas

BAGHDAD, - Sekitar 35 orang umat Katholik dan dua orang Pastur tewas, serta 75 orang lainnya luka-luka, ketika pasukan AS dan Irak menyerbu Kathedral Sayidat al-Nejat di distrik Karrada, di Baghdad untuk membebaskan puluhan umat Katholik yang disandera oleh kelompok militan sayap Al Qaida.

"Tujuh prajurit keamanan ikut tewas dalam serangan untuk membebaskan para sandera tersebut," kata para pejabat Senin (1/11/2010).

Seorang saksi mata melihat tembakan yang dilepaskan para kelompok militan sayap Al Qaida saat mereka masuk Kathedral dan menembak mati seorang Pastur.

"Dimana-mana darah. Suasananya sangat mencekam. Mereka masuk ruang pengakuan dosa dan menembak Pastur," kata remaja 18 tahun yang keberatan disebutkan namanya dan lolos dari maut tersebut.

Kelompok militan sayap Al Qaida tersebut mengepung Kathedral Sayidat al-Nejat atau Our Lady of Salvation di Baghdad, saat sekitar 100 lebih umat Katholik sedang mengikuti misa Minggu di distrik Karrada, Irak tengah.

Para pejabat AS menyaksikan operasi penyelamatan itu dari kamera di beberapa helikopter yang melayang-layang di atas.

Letnan Kolonel Eric Bloom, jurubicara militer AS di Baghdad, menyatakan tiga militan meledakkan diri ketika pasukan Irak masuk gereja itu.

"Sekitar 120 sandera telah ditahan dan lebih dari 30 orang terluka," katanya.

Kelompok sayap Al Qaida Irak, Negara Islam Irak, mengaku bertanggungjawab terhadap serangan tersebut.

Kelompok ini mengatakan telah lama lokasi orang-orang kafir tersebut digunakan untuk memerangi Islam.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di halaman internet, kelompok ini mengatakan begitulah tindakan mereka terhadap gereja Kristen di Mesir.

Kekerasan berdarah mengalami penurunan dengan cepat di Irak, sejak puncak pertumpahan darah sektarian 2006-2007, tapi serangan berdarah antara Sunni, Syiah dan Al Qaida terus terjadi setiap hari.

Beberapa pejabat keamanan Irak mengatakan, mereka telah memperingatkan kemungkinan serangan terhadap pertemuan besar, khususnya di gereja.

"Kami memperkirakan serangan akan terus dan meningkat dalam beberapa hari mendatang," kata Letnan Jendral Hussein Kamal, wakil menteri dalam negeri.

Ketika operasi berlangsung, beberapa helikopter militer terbang rendah di atas daerah permukiman yang padat penduduk itu. Jalan-jalan di sekitar gereja Katolik Assiriya itu ditutup.

Seorang wanita Kristen yang disandera di gereja Our Lady of Salvation itu menuturkan pada Reuters, ada banyak mayat di dalam bangunan tersebut.

"Ketika saya berusaha untuk menemukan jalan saya keluar, dalam kegelapan, saya berjalan di atas mayat. Ada banyak mayat di sana," katanya.

Sebuah sumber polisi federal mengatakan para penyerang telah meminta pembebasan para tawanan Al Qaida, termasuk janda Abu Omar al-Baghdadi, mantan kepala Pusat Islam Irak, yang tewas April lalu.

Dalam telpon terpisah ke stasiun televisi Baghdadiya, seorang pria yang mengaku sebagai salah seorang penyerang menyatakan kelompok itu juga ingin para tawanan Al Qaida di Mesir dibebaskan.

Uskup Kaldean Baghdad, Mgr Shlimoune Wardouni mengatakan, dua Pastur telah dibunuh. "Sangat menyedihkan. Ini tindakan yang sangat tidak manusiawi. Mereka tega melakukan itu di ruang ibadah," Kata Wardouni.

Beberapa sumber polisi mengatakan mereka yakin sasaran awal serangan itu adalah bursa efek Irak dekat gereja itu.

Jumlah orang Kristen sekitar 1,5 juta dari seluruh penduduk Irak sekitar 23 juta, yang sebagian besar Muslim. Kelompok-kelompok Kristen termasuk orang-orang Kaldea, Koptik, Katolik Roma dan Melkite, Maronit dan Orthodok Yunani.

Menurut Kasha Saleh, Vikaris Katolik Syrian Irak, penganut Kristen di Irak sering menjadi sasaran kekerasan, termasuk pembunuhan dan penculikan.

Ratusan orang telah tewas dan beberapa gereja diserang sejak invasi yang dipimpin AS untuk menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003.

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top