Breaking News
Loading...
Loading...
Oct 1, 2010

India Mencekam, Keamanan Diperketat

India meningkatkan pengamanan di seluruh negeri demi mengawal putusan pengadilan yang dapat memicu kekerasan berbasis agama.

Mahkamah Agung India, Kamis (30/9) sore ini, diharapkan dapat memutuskan kepemilikan atas situs di kota Ayodhya, di India utara, yang telah lama diperebutkan komunitas Hindu dan Muslim. Penghancuran sebuah masjid di Ayodhya tahun 1992 telah memicu kerusuhan agama di India, saat itu sekitar 2.000 orang tewas.

"Pemerintah pusat telah mengambil langkah-langkah yang memadai dan telah menyebarkan pasukan keamanan yang cukup di seluruh negeri guna membantu pemerintah negara bagian dalam menegakkan hukum, ketertiban dan perdamaian," kata Menteri Dalam Negeri, Uni Shri P. Chidambaram, Kamis, sebagaimana dilaporkan CNN. "Saya akan sekali lagi meminta semua unsur masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang menyatukan negara kita."




Pasukan paramiliter telah dikerahkan di negara bagian Uttar Pradesh, kata juru bicara Departemen Dalam Negeri, Onkar Kedia, Kamis. Di seluruh negara itu, pasukan paramiliter dan pesawat angkatan udara sedang bersiaga. Sekitar 190.000 pasukan berada di Uttar Pradesh, kata Kedia, tanpa mengungkapkan jumlah tentara yang telah dikerahkan seluruh India sebagai langkah pencegahan.

Departemen Dalam Negeri India juga melarang, untuk sementara, penyebaran pesan teks massal dan mendesak media untuk menahan diri dan tidak membeberkan sensasi apapun tentang kekerasan mungkin terjadi.

Kota Ayodhya telah menjadi titik rawan konflik agama selama lebih dari 400 tahun. Komunitas Hindu percaya bahwa Rama, salah satu dewa Hindu yang paling dihormati, lahir di sana.

Tahun 1859, administrator kolonial Inggris menganeksasi situs itu karena berkembangnya perselisihan agama dan menciptakan tempat ibadah Muslim dan Hindu yang terpisah di sana. Dua tahun setelah kemerdekaan, tahun 1949, lokasi situs itu ditutup setelah kaum Muslim mengklaim bahwa orang-orang Hindu telah menempatkan Dewa Rama di daerah mereka.

Kelompok-kelompok Hindu telah mendorong pembangunan sebuah kuil di Ayodhya, untuk mengganti sebuah masjid Muslim yang diratakan oleh ekstrimis Hindu tahun 1992. Penghancuran Masjid Babri dari abad ke-16 itu telah memicu kerusuhan yang meluas di mana lebih dari 2.000 orang tewas di seluruh negeri.

Pertarungan di pengadilan telah berlangsung bertahun-tahun terkait siapa yang berhak untuk membangun di situs itu. Bulan ini, Hindu dan Muslim diimbau untuk berdoa bagi perdamaian setelah tanggal putusan diumumkan, dan beberapa warga Ayodhya telah melarikan diri untuk menghindari kekerasan yang mungkin terjadi. Sumber Kompas.com

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top