Breaking News
Loading...
Loading...
Sep 22, 2010

UNJUK RASA : Aksi 1000 Motor, Usir Dubes Malaysia

Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) akan mengadakan aksi konvoi 1.000 motor sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Malaysia.

Mereka akan berkeliling untuk memberikan ultimatum kepada Warga Negara Malaysia termasuk Duta Besar Malaysia untuk meninggalkan Indonesia. "Nanti pukul 13.00 kita akan mulai jalan dari sini. Pertama kita akan ke rumah Duta Besar Malaysia di daerah Patra Kuningan, kemudian ke mall dan hotel yang kita ketahui banyak warga Malaysia," ucap Doni Hutabarat, Humas Bendera, Rabu (22/9/2010), di Markas Bendera yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Ia mengungkapkan, dalam aksi tersebut mereka akan memberikan ultimatum kepada Duta Besar Malaysia, dan warga negara Malaysia yang berada di Indonesia, agar meninggalkan Indonesia dalam waktu 2x24 jam, jika tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.





Aksi tersebut dilakukan Bendera sebagai bentuk kekecewan terhadap negara tetangga Malaysia yang dianggap telah melecehkan kehormatan bangsa Indonesia, dimulai dari penangkapan tiga petugas KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) oleh Kepolisian Malaysia, hingga peristiwa penganiayaan dan pemerkosaan, yang baru saja terjadi pada 13 September lalu, terhadap TKI asal Lampung, Wanfaidah.

Berdasarkan pantauan di Markas Bendera, suasana Markas Bendera mulai terlihat ramai dengan kendaraan roda dua. Mereka mulai bersiap-siap untuk melakukan aksi konvoi 1.000 motor, dengan tujuan pertama rumah Duta Besar Malaysia.

"Nanti akan ada sekitar 500 motor, itu berdasarkan hasil akhir pertemuan kemarin. Tidak hanya dari Bendera, namun juga dari klub-klub motor dan masyarakat yang kecewa akan Malaysia," lanjutnya menerangkan. Sumber Kompas.com

1 Leave Your Comment :

  1. Bendera ini maunya apa sih, saudara gue banyak di Malaysia yg lagi kerja, kalo ikut diusir jg gimana ? luh mau nanggung pekerjaan mereka ? mikir dong...

    ReplyDelete

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top