Pemerintah AS Didesak Harus Segera Bertindak !!
Gerakan Peduli Pluralisme mendorong pemerintah Amerika Serikat (AS) segera menghentikan rencana aksi gereja non-denominasi Dove World Outreach Center yang mengkampanyekan Hari Pembakaran Al Quran se-Dunia pada 11 September 2010, yang bertepatan dengan 9 Tahun Tragedi Serangan 9/11 melalui laman website dan Facebook."Aksi itu bukan saja melanggar hak asasi manusia, tetapi juga bisa memicu ketegangan dan konflik antarumat beragama di seluruh penjuru dunia," ujar Gerakan Peduli Pluralisme melalui siaran pers yang dibagikan kepada pers, Rabu (4/8/2010) di Gedung Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Jakarta.
Damien Dematra dari Gerakan Peduli Pluralisme, bersama tokoh-tokoh lintas agama lainnya, mengatakan akan mengagendakan pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia guna menyampaikan sikap mereka.
Sementara itu, Sukma dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia meminta agar kelompok Dove World Outreach Center sadar bahwa tindakan mereka dapat memicu konflik. Dirinya juga meminta seluruh warga negara Indonesia agar tidak terprovokasi dengan aksi kelompok radikal tersebut.
Kemudian, Udayana dari Parisadha Hindhu Dharma Indonesia mengutuk rencana aksi tersebut. "Namun, saya berdoa agar hal tersebut tak terjadi," katanya.
Kelompok yang menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Gerakan Peduli Pluralisme, antara lain, PGI, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Ma'arif Institute, Moderate Muslim Society, Forum Kerukunan Antarumat Beragama, Masyarakat Dialog Antaragama, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Forum Lintas Agama, dan lainnya.Sumber Kompas.com
ShareThis
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment