Para peretas (HACKER) Berhasil Menggondol 675.000 poundsterling
Para peretas (hacker) asal Eropa Timur menggunakan virus komputer yang canggih untuk menyedot dana tabungan dari ribuan nasabah bank di Inggris. Demikian kata pakar internet seperti yang dikutip situs Telegraph, Rabu (11/8/2010).Versi terbaru dari virus ganas Zeus yang tidak terlacak oleh firewall tradisional itu dilaporkan telah berhasil menggondol 675.000 poundsterling dari kira-kira 3.000 nasabah sebuah bank Inggris. Sejak Juli, dana itu dicuri, baik dari akun-akun milik perusahaan maupun perorangan yang bisa diakses secara online.
Para ahli internet dari M86 Security yang khusus menangani permasalahan kejahatan online mengungkapkan, virus itu bekerja dengan mengecek jumlah uang dalam sebuah akun, lalu mencurinya, dan menutupi jejak dengan menampilkan rekening bank palsu kepada nasabah. Perusahaan keamanan internet yang bermarkas di California dan Inggris itu membongkar rencana jahat tersebut ketika berhasil masuk ke dalam server command para maling yang berbasis di Eropa Timur dan menemukan daftar transfer uang.
Para pakar itu kemudian membuat laporan yang menjelaskan proses serangan itu dan menginformasikannya, baik kepada polisi maupun bank yang bersangkutan dua pekan silam. Mereka juga memperingatkan kalau serangan itu akan terus berlanjut.
Virus Zeus yang mengincar rekening bank muncul kali pertama pada tiga tahun lalu. Versi terbarunya, Zeus v3, tidak hanya mencuri data login, kata kunci, dan detail bank, tetapi juga bisa mentransfer uang dari rekening yang diinginkan. "Ini adalah versi yang paling rumit dari virus Zeus dan tidak bisa dideteksi oleh perangkat lunak keamanan tradisional," kata Bradley Anstis, Wakil Presiden bidang Teknis di M86 kepada The Times.
Virus itu pun ternyata tidak hanya terdapat di area-area "lampu merah", seperti situs-situs judi atau porno, tetapi juga di situs yang lebih populer, seperti mesin pencari, blog, atau situs berita. Tahun lalu, virus itu ditemukan pada sebuah iklan di laman New York Times.
M86 Security mengatakan, komputer nasabah bank online tertular virus itu dari laman-laman resmi melalui "lubang" di Internet Explorer dari Microsoft atau aplikasi-aplikasi dari Adobe Reader. Begitu komputer terinfeksi, virus yang termasuk spyware Trojan itu bersembunyi dalam browser pengguna komputer sampai tersambung ke rekening bank mereka.
Virus itu akan mulai bekerja ketika nasabah mengecek rekening mereka lalu memeriksa jumlah rekening itu. Jika rekening itu berisi lebih dari 800 poundsterling, maka virus itu mulai memindahkan uang itu secara tersembunyi ke rekening sementara, sebuah rekening yang dimiliki oleh nasabah resmi yang juga telah dibajak para peretas itu.
Bank-bank utama Inggris menolak untuk berkomentar terkait kemungkinan nasabah mereka menjadi salah satu korban para peretas Eropa Timur itu. Organisasi perdagangan Inggris (United Kingdom Payments Administration) mengatakan, korban kejahatan perbankan secara online meningkat 18 persen tahun lalu menjadi 59,7 juta poundsterling.
Sumber Kompas.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment