Breaking News
Loading...
Loading...
Aug 20, 2010

Masyaallah... H Abdul Menulis Alquran Raksasa Setinggi 2 Meter

BANYUWANGI- Luar biasa. Jaman modern ini masih ada sosok yang tulus mengabadikan dan menulis Alquran raksasa dengan tangan. Dialah H Abdul Karim (54), warga Genteng Banyuwangi, Jatim.


Ia bersama Hj Musyarofah istrinya, menulis Alquran raksasa berukuran 150cm x 200cm, yang otomatis lebih tinggi dari tubuhnya. Dan konon, Alquran ini adalah yang terbesar di Banyuwangi sekaligus di Indonesia.

Alquran raksasa tulisan tangan ini dibuat selama 7 bulan ini , merupakan Alquran raksasa ke-3 yang telah dibuatnya.

"Niat saya tidak lain adalah agar umur saya panjang. Apabila nanti saya meninggal tapi karya saya masih berguna untuk dimanfaatkan bagi sesama umat Islam," kata Abdul
Karim, dikutip nu.or.id, Rabu kemarin.
"Niat saya tidak lain adalah agar umur saya panjang. Apabila nanti saya meninggal tapi karya saya masih berguna untuk dimanfaatkan bagi sesama umat Islam,"
Tentu tidaklah mudah cara pengerjaan Alquran raksasa ini. Abdul Karim membuat Alquran raksasa ini sejak Januari lalu dan ditargetkan bisa selesai bertepatan tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul Qur'an) atau bertepatan 27 Agustus 2010.

Tampak di foto tersebut, Abdul Karim sudah menulis Alquran raksasa sampai pada surat Al Haqqah yaitu surat ke 69 dalam juz 29. Pada juz 29 dan 30 (khatam) terdapat surat surat pendek yang tentu saja harus meningkatkan kecermatan.

Perlu diketahui, seseorang yang menulis Alquran biasanya sudah hafal 30 juz dengan kata lain mengetahui seluk beluk bahasa Arab baik nahwu sharaf dan kaidah pelengkap lainnya. Dalam penulisan ini, jika ada kelebihan atau kekurangan satu huruf saja, baik alif wau atau ya akan ketahuan. Dan para hafizh (orang yang hafal Alquran) akan segera mengetahuinya.

Mengenai bahan baku yang digunakan, Abdul Karim terpaksa mengimpor kertas ivory dari Jepang. Karena kualitasnya lebih baik dari kertas kertas yang ada. Sedangkan gaya tulisannya ia mengaku mengkolaborasikan mushaf (gaya penulisan) Timur Tengah dan mushaf Indonesia yang dilengkapi dengan tanda harokat.

"Penggabungan mushaf ini untuk mempermudah para muslim yang ingin membacanya," kata Abdul Karim.

Oleh sebagian ulama Islam di Banyuwangi, Alquran karya Abdul Karim ini disebut "Quran Pojok" karena setiap akhir surat atau ayat selalu berakhir di pojok halaman. Jika Alquran raksasa ini sudah selesai akan diwakafkan kepada masjid tertua Baiturrohkman Banyuwangi.
Sumber Tribunnews.com

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top