Hebat! Arang Tempurung Batam Diminati Dunia International
Keberanian mencoba dan kemampuan berkomunikasi dengan baik bisa mengantar bisnis mudah berkembang. Seperti yang dijalani oleh Lusi, warga Tiban Koperasi, Batam.Lusi yang sering bersosialisasi dengan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) makin jeli melihat peluang bisnis dan memaksimalkan produk di Kepulauan Riau yang bisa menembus pasar dunia.
Berkat keuletannya itu, Lusi menjadi wakil pengusaha kecil satu-satunya dari Kepri ke pertemuan di Shanghai selama 5 hari 25-30 Juli 2010. Dalam pertemuan bisnis itu ada 50 delegasi pengusaha dari Indonesia yang tergabung dalam Apindo turut serta ke Shanghai. Di pertemuan itu seluruh pelaku usaha di dunia betemu untuk menjajaki peluang usaha.
Melalui wawancara via facebook dengan tribunnews.com, Lusi merasa bangga bisa mengangkat UKM Indonesia di kancah dunia internasional. Bahkan berkat prestasinya itu, Lusi dipanggi oleh Menteri UKM, l Senin (9/8/2010). Dan sebelumnya, ketika akan berangkat ke Shanghai juga dilepas oleh Ketua Apindo Pusat Sofyan Wanandi dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Lusi terpilih mewakili pengusaha kecil dari Kepri setelah bisnis arang dia lolos seleksi untuk mengikuti pameran di Shanghai. "Di Shanghai para wartawan sangat tertarik dengan pengusaha kecil asal Indonesia untuk diwawancarai," kata Lusi yang mengaku wartawan Kompas, Tempo dan Jakarta Post juga ikut.
Di luar dugaan, ternyata produk arang sangat diminati oleh dunia internasional. Dia mendapat order di hari pertama pameran sebesar 1 juta ton dan di hari kedua dapat order lagi 2 juta ton per tahun. "Saya kaget dipesan sebanyak itu," kata Lusi.
Di luar dugaan, ternyata produk arang sangat diminati oleh dunia internasional. Dia mendapat order di hari pertama pameran sebesar 1 juta ton dan di hari kedua dapat order lagi 2 juta ton per tahun.
"Pemesan arang berasal dari Hongkong, Jepang, Shanghai dan New York. Arang yang berasal dari tempurung kelapa itu akan dipakai untuk steel dan filter atau penyaring air di negara pemesan tersebut."Pemesan arang berasal dari Hongkong, Jepang, Shanghai dan New York. Arang yang berasal dari tempurung kelapa itu akan dipakai untuk steel dan filter atau penyaring air di negara pemesan tersebut.
Hal ini tentu menggembirakan, karena bahan tempurung yang dibakar jadi arang berasal dari sampah atau kulit kelapa. Padahal di Indonesia sangat banyak tempurung kelapa yang selama ini dinilai hanya sebagai sampah.
Pengusaha yang memberi order arang kepada Lusi itu malah memiliki banyak perusahaan cabang di negara negara dunia sehingga kebutuhan arang sangat banyak. Lusi gembira karena semua biaya perjalanan dan pameran ditanggung oleh pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil menengah di Indonesia.
Karena saking besarnya nilai oder itu, Lusi belum berani agreement dengan pengusaha yang memesan karena beberapa alasan administrasi dan kesiapan untuk memenuhi pesanan tersebut.
"Dan tentu saja mereka juga akan survey dulu ke pabrik arang kita. Melihat kualitas dan spesifikasinya agar memenuhi standar untuk keperluan mereka. Dan perdagangan ini lintas negara maka membawa nama besar bangsa Indonesia," tambah Lusi.
Lusi berfikir jika oderan 2 juta per tahun maka akan menyerap tegana kerja sekitar 300 ribu orang tanpa harus punya skill khusus atau pendidikan tertentu. Asal mau belajar dan dilatih tentu bisa membuat arang karena prosesnya sederhana.
Dunia internasional malah menilai pemanfaatan arang ini memberikan tiga keuntungan yaitu memanfaatkan tempurung kelapa (sampah), menyelamatkan lingkungan dan meningkatkan ekspor Indonsia.
"Saat ini produk produk yang ramah lingkungan sangat diminati oleh dunia," katanya lagi. Bahkan dia melihat masih banyak peluang pasar terbuka lebar di China untuk produk seperti batik, fashion dan kerajinan lain. Dia pun tak menyangka ditawari beasiswa oleh pemerintah China untuk kuliah di negara tersebut.
(widodo) Sumber Berita Tribunnews.com
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment