Breaking News
Loading...
Loading...
Aug 4, 2010

Akan Ada Masjid di Lokasi Serangan 9 September

Komisi Landmark Kota New York menolak status landmark sebuah bangunan tua di dekat lokasi serangan 9/11. Keputusan komisi ini melicinkan jalan bagi pembangunan sebuah pusat kebudayaan Islam yang mencakup sebuah masjid dan telah memicu perdebatan nasional yang panas.

Komisi itu, Selasa (3/8), mengizinkan pembongkaran sebuah bangunan di dekat tempat menara kembar World Trade Center (WTC) berdiri dan membuka jalan bagi konstruksi Cordoba House, yang akan mencakup
sebuah ruang doa (masjid) dan auditorium berkapasitas 500 tempat duduk sebagai bagian dari pusat kebudayaan berupa bangunan 13 lantai. Proyek itu telah memicu protes emosional dari para penentang yang

mengatakan, proyek tersebut akan merusak kenangan atas para korban yang tewas akibat serangan pesawat terbang yang didalangi Al Qaeda.

Para pengecam semula berharap dapat menghentikan proyek itu dengan mengusulkan bahwa bangunan tua itu sebagai situs bersejarah. Mereka berargumen, bangunan bergaya Italia itu harus dipertahankan karena merupakan bagian dari potongan yang ikut terkena ledakan salah satu pesawat yang dibajak untuk menabrak WTC.


Namun anggota komisi berpendapat. bangunan dari tahun 1857 itu, yang terletak di antara deretan gedung-gedung bisnis, tidak memiliki nilai sejarah. Komisi beranggota sembilan orang itu dengan suara bulat menolak usulan status landmark tersebut.

Beberapa pengecam telah menunjuk komentar imam Feisal Abdul Rauf, pemimpin proyek itu, yang menyatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat telah menjadi aksesori yang menyebabkan kejahatan terjadi, sebagai bukti dari motif tersembunyi dari rencana pembangunan tersebut. Rauf, seorang cendekiawan Muslim asal Kuwait yang membuka masjid pertama di New York tahun 1990, mengutuk serangan 9/11 itu.

Isu lainnya yang merebak yaitu, pendanaan proyek yang akan menelan biaya hingga 100 juta dollar AS menimbulkan spekulasi bahwa uang akan diperoleh dari kelompok-kelompok ekstrimis di Timur Tengah. Namun Sharif El-Gamal, pemilik Soho Properties, yang menjadi pemilik gedung, menampik tuduhan itu

dengan mengatakan, dana dikumpulkan dari saham dan donasi. Dia menambahkan, lokasi proyek yang dekat dengan bekas gedung WTC hanya kebetulan semata dan tujuan utama proyek adalah untuk mengakomodasi kebutuhan komunitas Islam yang semakin meningkat di New York.
Sumber Kompas.com
ShareThis

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top