Wanita Pekerja Rentan Stres Oksidatif
JAKARTA - Lingkungan kerja di perkantoran yang berpendingin udara dan terlihat bersih bukan berarti bebas dari paparan radikal bebas. Selain itu, tingkat stress yang tinggi, polusi udara, serta pola makan dan gaya hidup tidak sehat semakin memicu turunnya sistem kekebalan (imunitas) tubuh.Berdasarkan data Food and Agriculture Organization/World Health Organization tahun 1992, wanita pekerja merupakan kelompok wanita usia subur yang rawan terkena masalah kurang gizi mikro. Selain disebabkan oleh stres, baik stress lingkungan maupun karena beban kerja, wanita juga mengalami menstruasi secara berkala serta cenderung melakukan diet.
Untuk mengungkap lebih jauh tentang tingkat strees wanita pekerja dan bagaimana menanganinya, PT Bayer Indonesia divisi Consumer Care bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Ekologi Manusia melakukan penelitian. Penelitian ini melibatkan 150 orang karyawati yang bekerja di sebuah pabrik garmen di kawasan Bogor.
Mereka dipilih karena karyawati pabrik merupakan kelompok usia subur yang beresiko terkena kekurangan gizi mikro dan terpapar stres oksidatif karena bekerja massal di ruang terbatas dalam posisi berdiri terus menerus.
"Penelitian ini merupakan wujud nyata komitmen Bayer HealthCare Consumer Care dalam peningkatan status kesehatan masyarakat. Kami percaya, peningkatan kualitas hidup manusia dapat dimulai dari peningkatan kualitas kesehatannya. Melalui penelitian ini, kami berharap agar masyarakat dapat memahami pentingnya peranan vitamin pada sistim imun," kata David M. Budi, General Manager Bayer HealthCare Consumer Care PT Bayer Indonesia.
Stres oksidatif terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh. Penelitian dilakukan selama 70 hari dengan membagi sampel ke dalam dua kelompok besar, yaitu mereka yang diberi supplement multivitamin dan plasebo. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian multi vitamin-mineral pada wanita dapat meningkatkan kadar vitamin E, dan kadar Superoxide Dismutase (SOD) secara signifikan serta meningkatkan juga kadar vitamin A serta vitamin C.
Vitamin E adalah antioksidan yang dapat memutus rantai radikal bebas melalui beberapa proses. Vitamin C dibutuhkan untuk membantu proses regenerasi vitamin D sehingga dapat berperan kembali dalam pemutusan rantai radikal bebas. Sedangkan, Superoxide Dismutase (SOD) adalah enzim yang berfungsi untuk memperbaiki sel dan mengurangi kerusakan sel yang ditimbulkan oleh superoksida; radikal bebas yang terdapat dalam tubuh.
Penelitian ini melibatkan beberapa ahli, seperti Dr. Fitrah Ernawati MSc, Peneliti Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor, DepKes RI, Dr Rimbawan, Pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Dr Hadi Riyadi MS, Pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Dr I Wayan T. Wibawan MS, Pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan Prof Muhilal PhD, Mantan Anggota Dewan Riset Nasional. (*)
Editor : Harismanto
Sumber -http://www.tribunnews.com/2010/07/16/wanita-pekerja-rentan-stres-oksidatif
www.focus-global.tk
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment