Pertamina Didesak Tarik Aksesori Tabung
"Sampai saat ini Pertamina Yogyakarta belum juga menarik perlengkapan kompor gas seperti tabung, regulator maupun selang yang tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI), padahal sudah ada sejumlah kejadian meledaknya tabung gas dan akibat lainnya yang memakan korban, jangan sampai jatuh korban lagi," kata Koordinator Jogjakarta Government Watch (JCW), Dadang Iskandar, Jumat (9/7/2010).
Menurut dia, Pertamina begitu lambat menarik tabung-tabung elpiji berikut peralatannya walaupun program itu telah menyebabkan sejumlah warga kehilangan harta, mengalami luka-luka, dan bahkan kehilangan nyawanya.
"Penarikan perlengkapan kompor gas maupun pembagian perlengkapan yang sesuai standar bisa dilakukan dengan cepat dengan melibatkan pengurus dusun dan desa. Sekarang untuk menariknya kembali dan menggantinya dengan yang lebih baik, kenapa tidak bisa seperti dulu saat program konversi dilaksanakan," katanya.
Ia mengatakan, Pertamina jangan beralasan, program konversi elpiji 3 kilogram tersebut dijamin dengan asuransi dan bahwa setiap masyarakat yang mengalami kecelakaan akibat elpiji 3 kg akan mendapatkan ganti uang.
"Sekalipun program ini diasuransikan, rakyat tentunya tetap tidak ingin menanggung risiko sehingga mereka tidak mau memakai kompor gas yang tidak aman, masyarakat akan menerimanya kalau ada jaminan bahwa pemakaian tabung elpiji 3 kg itu benar-benar aman," katanya.
Dadang mengatakan bahwa dalam program elpiji 3 kg ini, pemerintah dan Pertamina telah mengabaikan hak-hak konsumen yang sebenarnya dilindungi oleh perundang-undangan.
"Pemerintah dalam hal ini Pertamina seharusnya tidak mengabaikan hak konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang aman dan tidak membahayakan keselamatannya, jangan sampai masyarakat sebagai konsumen menjadi korban," katanya.
http://regional.kompas.com/read/2010/07/09/21391410/Pertamina.Didesak.Tarik.Aksesori.Tabung
Salam Sonia
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment