LEDAKAN MOBIL TANKI Api Sudah Hanguskan 230 Orang
Sedikitnya 230 orang tewas ketika mobil tanki berisi bahan bakar terbalik dan meledak di bagian timur Republik Demokratik Kongo, Jumat (2/7/2010) malam. Bola api raksasa akibat ledakan itu merambat ke rumah-rumah dan tempat-tempat lain yang dipenuhi orang saat menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia.Sejumlah pejabat mengatakan pada Sabtu bahwa ledakan itu juga menciderai 196 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat.
Mereka melukiskan pemandangan yang mengerikan di kota Sange tempat rumah-rumah terbakar dan mayat-mayat bergelimpangan di jalan-jalan raya.
Sejumlah orang meninggal ketika mencoba mencuri bahan bakar yang bocor dari mobil tanki itu tetapi sebagian besar yang tewas berada di rumah atau menonton pertandingan Piala Dunia di tempat-tempat lain di sekitar tempat kejadian. Banyak mayat ditemukan telah hangus terbakar dan sulit dikenali.
Helikopter-helikopter PBB mulai mengangkut para korban luka-luka ke rumah sakit sedangkan tentara Kongo, yang kehilangan sejumlah personilnya dalam ledakan itu, mengerahkan tentara untuk memberikan usaha-usaha penyelamatan. "Jumlah korban tewas yang kami catat mencapai 230 orang dan 196 luka-luka," kata juru bicara misi PBB, Madnodje Mounoubai.
Pemerintah Kongo juga memberikan angka korban tewas yang sama.
Marcellin Cisambo, gubernur provinsi Kivu Selatan, tempat insiden itu terjadi, mengatakan ledakan tersebut terjadi ketika truk pengangkut bahan bakar terbalik, bahan bakar tumpah dan kemudian meledak.
Hingga kini belum diketahui jelas penyebab kecelakaan atau ledakan tersebut, tetapi penduduk setempat mengatakan truk itu, yang merupakan bagian dari konvoi, berhenti ketika jalan tampaknya berlubang, lalu kendaraan itu terbalik dan menumpahkan bahan bakar yang diangkutnya. Kebakaranpun tak terelakkan.
"Pemandangannya mengerikan. Banyak mayat di jalan-jalan raya. Penduduk sangat kaget -- tak seorangpun menangis atau bisa berbicara," ujar Jean-Claude Kibala, wakil gubernur Kivu Selatan, dari Sange.
"Kami berusaha berkoordinasi dengan (PBB) untuk mengatasi situasi dan bagaimana membawa korban yang cidera," tambahnya.
Jalan-jalan di kawasan itu sangat buruk setelah perang berkecamuk selama bertahun-tahun dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah.KINSHASA, KOMPAS.com -
Salam Sonia
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment