Breaking News
Loading...
Loading...
Jul 24, 2010

HEBOOH...! Warga Supul TTS Blokir Lokasi Tambang

SOE --- Masyarakat Soe, TTS-NTT, memblokir jalan masuk ke lokasi penambangan mangan di Desa Supul, Noebosi, dan Desa Lakat.

Mereka tidak setuju dengan PT SoE Makmur Resource (SMR) yang mengklaim memiliki lokasi penambangan mangan di Desa Supul, Noebsi, Nobi-Nobi, Tumu, Tubmonas serta Desa Lakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).


Beberapa hari sebelumnya, masyarakat juga melakukan hal yang sama dan menuntut pemerintah turun ke lokasi menunjuk titik koordinat milik PT SMR.
Kami siap hadapi mereka kalau sampai mereka berani masuk
Tokoh masyarakat Supul
Melihat kondisi tersebut, aparat TNI dari Kodim 1621 melakukan pendekatan dan menggiring masyarakat menemui pejabat Pemkab TTS, Kamis (22/7/2010), untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara baik.

Tidak puas dengan upaya penyelesaian yang difasilitasi TNI dan janji pemerintah untuk turun ke lokasi tidak ditepati, Jumat (23/7/2010), masyarakat kembali memblokir jalan masuk dengan kayu dan batu pada beberapa titik menuju lokasi penambangan milik SMR.

Puluhan tokoh masyarakat nekad menghadang pekerja dari PT SMR pada persimpangan jalan masuk hingga di depan kantor desa. Mereka duduk bergerombol di sepanjang jalan depan kantor desa dan siap menghadang pekerja PT SMR yang hendak masuk lokasi.

Pihak PT SMR yang mengetahui hal itu tidak membiarkan tenaga kerjanya ke lokasi. Beberapa anggota TNI turun menemui warga dan meminta warga membuka jalan sehingga karyawan PT SMR bisa beraktivitas.

Namun masyarakat menolak dan minta Bupati TTS, Ir. Paul Mella hadir dan menunjukkan titik koordinat terlebih dahulu.

"Kami tidak akan memberi izin kepada PT SMR untuk masuk ke lokasi tambang sebelum ada penunjukan titik koordinat oleh bupati. Kami siap hadapi mereka kalau sampai mereka berani masuk," kata beberapa tokoh masyarakat Desa Supul dengan nada tinggi di tengah kerumunan anggota TNI yang hendak bernegosiasi.

Pantauan di lokasi, terlihat jalan masuk lokasi penambangan mangan kurang lebih enam kilometer dari kantor desa setempat diblokir dengan kayu dan batu.

Warga hanya membolehkan sepeda motor melewati ruas jalan itu. Jalan yang dilapisi tanah putih itu melintasi dua kali besar sebelum masuk lokasi penambangan.

Ada dua buldozer dan empat unit excavator disiagakan untuk menggali batu mangan di atas lahan milik masyarakat. Lahan tersebut sebagian sudah diserahkan oleh pemilik, namun sebagian belum diserahkan.

Tidak ada aktivitas di lapangan kecuali di lokasi milik Kornelius Kause yang terletak di bagian timur. Di lokasi ini para pekerja terlihat memilih batu mangan hasil galian excavator beberapa hari sebelumnya.

Kornelius Kause mengaku bahwa pihaknya telah menandatangani kontrak dengan PT SMR selama 40 tahun, namun isi kontraknya tidak diketahui.

Dalam kontrak tersebut, kata Kause, hanya disampaikan bahwa PT SMR melakukan penambangan menggunakan alat berat pada lahan masyarakat dan masyarakat mengumpulkan batu tersebut lalu menjual kembali kepada PT SMR dengan harga Rp 250.000/kubik.

"Harga tersebut terlalu murah sehingga kami minta agar ditimbang dengan harga Rp 1.000/kg dan sudah disepakati beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini belum ada realisasi," kata Kause.
Editor : Omdsmy_Novemy_Leo
Source : pos-kupang.com
http://www.tribunnews.com/2010/07/24/warga-supul-tts-blokis-lokasi-tambang 
www.focus-global.tk

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top