AS Desak Laos Bebaskan 158 Etnis Hmong
AS mendesak Laos mengizinkan 158 warga minoritas Hmong, yang diakui internasional sebagai pengungsi meninggalkan negara itu, demikian dikatakan seorang senator AS, Rabu (7/7/2010) setelah berunding dengan negara komunis itu.Senator Al Franken mengatakan ia berbicara panjang lebar dengan wakil menteri luar negeri Laos dalam kunjungannya ke negara itu pekan ini.
"Kami mendesak mereka memberikan dokumen-dokumen kapada 158 orang ini agar mereka dapat pergi ke negara-negara yang menurut PBB yang dapat mereka tuju," kata Franken senator dari Minnesota kepada wartawan dalam kunjungan ke Vietnam bersama dengan dua senator lainnya.
Thailand menghadapi kecaman internasional Desember ketika negara itu menggunakan tentara untuk memulangkan secara paksa sekitar 4.500 warga Hmong ke Laos, kendatipun adaya kekhawatiran mereka akan mengalami penyiksaan setibanya di negara mereka.
Thailand menegaskan seluruh warga Hmong adalah migran ekonomi ilegal, walaupun PBB mengakui 158 orang dari mereka sebagai pengungsi, dan tidak pernah mengizinkan menilai apakah ribuan lainnya memerlukan perlindungan internasional.
Ke 158 orang itu telah ditawarkan tempat tinggal di Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Belanda, tetapi pihak berwenang di Laos mengemukakan kepada kedutaan besar negara-negara itu awal tahun ini bahwa kelompok itu ingin tetap tinggal di Laos.
Franken mengatakan perundingan-perundingan dengan Laos terus dilakukan mengenai masalah tersebut, yang akan menjadi agenda apabila menteri luar negeri negara itu berunding dengan Menlu AS Hillary Clinton di Washington bulan ini.
Kekhawatiran Hmong akan balas dendam dari rezim Laos tetap ada menyangkut Perang Vietnam, ketika para anggota etnik itu berperang membantu AS saat konflik itu menjalar di Laos.
Para diplomat awal tahun ini mengatakan tidak ada laporan-laporan warga Hmong yang dipulangkan mengalami penganiayaan.sumber Kompas.com
Salam Sonia
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment