Breaking News
Loading...
Loading...
Jun 14, 2010

Pembunuhan Tersangka Pembunuh Gay Renta


Polisi Bogor berhasil menangkap Cahyadi alias Ope (26), tersangka pembunuh Heron Hoedaya (72), lelaki renta asal Belanda yang diduga gay, dan tinggal di rumah kontrakan di Kota Bogor, 28 Mei 2010 silam.
Kepala Unit Reserse Polsek Kota Bogor Selatan, Iptu Bambang Gunadi, Senin (24/6), mengatakan, Cahyadi ditangkap pada Jumat (18/6/2010) lalu di rumah temannya, Gang Jambu, Gunung Batu, Ciomas.


Sebelum menangkap, polisi mendatangi rumah kontrakan pelaku di Panaragan Penggilingan, Bogor Tengah, Kota Bogor. "Waktu kami datangi rumah pelaku, dia tidak ada. Penggeledahan di kamarnya, disaksikan para pengontak rumah lainnya, kami menemukan barang-barang elektronik milik korban," katanya.
Selain membunuh, tersangka juga merampas kalung dan perangkat komputer serta kamera digital milik Heron di rumah kontrakannnya, Gang Emat, Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan.

Menurut Bambang Gunadi, saat pengeledahan rumah kontrakan pelaku, ditemukan pula dompet pelaku yang tertinggal. Di dalam dompet tersebut, selain berisi kartu identitas pelaku, juga ada kartu ATM milik korban.
"Ketika pelaku kami tangkap di rumah temannya di Ciomas, dia ternyata sedang membersihkan dan meng-install program baru ke CPU milik korban," tambah Gunadi.
Cahyadi ditangkap berkat keterangan saksi yang melihat laki-laki keluar dari rumah korban dengan membawa komputer dan tangan laki-laki tersebut berdarah.

Saksi lainnya mengatakan, korban sedang menservis komputernya. Polisi pun menyelidiki sejumlah rental dan servis komputer untuk mencari laki-laki yang mengerti komputer dan tangannya terluka.
Cahyadi kepada polisi mengaku telah membunuh Heron karena marah akibat perlakuan korban yang tidak senonoh. Pada hari kejadian itu, pelaku datang ke rumah korban, dengan tujuan menagih utang Rp 800.000.
Korban berutang biaya servis komputernya. Namun korban mengaku belum ada uang. Keduanya akhirnya mengobrol.

Saat ngobrol itulah, katanya, korban mengerayangi tubuh pelaku. Pelaku mengaku menolak. Namun, korban justru makin berani dan bahkan menyergap dan meremas-remas alat  kelamin pelaku.
"Pelaku pun marah, keduanya bertengkar dan berkelahi. Pelaku lalu mengambil pisau dan membunuh korban. Saat berkelahi itu, tangan korban juga terkena pisau," tutur Gunadi.
Setelah korban tewas di dapur, pelaku lalu mengambil barang-barang korban. Cahyadi pun dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP. Subsidernya Pasal 365 ayat 3 Jo Pasal 351 ayat 3 KUHP, lebih subs ider Pasal 354 ayat 2 KUHP, kata Gunadi.
secure Kompas.com

***********Semua artikel, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta. semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat berada dalam domain publik. Jika ada seorang yang keberatan untuk menampilkan gambar apapun dan berita, mohon kirimkan email anda ke focusglobal@brew-master.com kami akan segera menghapusnya,dari blog ini.Terimaksih********

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top