Ini Kerugian Seks Ganti-ganti Pasangan
Ini Kerugian Seks Ganti-ganti PasanganKacamata medis menilai tak ada untungnya melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Yang ada malah merugikan dari sisi kesehatan, baik laki maupun perempuan. Untuk itu sangat dianjurkan melakukan hubungan seksual setia dengan 1 pasangan.
Berbagai penyakit ditimbulkan akibat hubungan seks berganti pasangan. Sebut saja Infeksi menular seksual pertama kali yang membuat kehebohan adalah Sifilis pada tahun 1494 di Eropa. Dan, sejak itu, berbagai bakteri, protozoa, jamur dan virus terus ditemukan sebagai penyebab infeksi menular seksual di seluruh dunia.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab penyebaran penyakit ini adalah multiple sexual partnership atau melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan. Perilaku ini memberikan banyak kerugian bagi masing-masing pasangan, demikian klikdokter menulis, Senin (21/6).
Yaitu meningkatnya risiko terkena infeksi menular seksual. Terjangkit infeksi bukanlah hal terburuknya. Seringkali yang lebih buruk adalah kenyataan bahwa beberapa infeksi menular seksual tampil sebagai air yang tenang namun menghanyutkan.
Sebagai contoh adalah Sifilis yang gejala awalnya timbul sebagai luka pada kemaluan namun dapat hilang sendiri tanpa pengobatan. Penyakit ini kemudian akan mengakibatkan bintik-bintik merah pada kulit namun sekali dapat hilang sendiri tanpa pengobatan sehingga kadang luput lagi dari perhatian penderita. Padahal Sifilis masih terus bekerja menggerogoti organ tubuh manusia dari dalam, walau gejala itu tak tampak dari luar.
Contoh lain adalah infertilitas atau ketidakmampuan untuk memiliki keturunan. Pada wanita, infeksi menular seksual terkadang terjadi tanpa gejala sehingga penderita biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. PID (Pelvic Inflammatory Disease) dapat mengakibatakan perlengketan pada organ reproduksi sehingga seorang wanita tidak dapat memiliki keturunan.
Risiko lain yang juga meningkat adalah terjangkitnya infeksi HIV. Seringkali, salah satu pasangan tidak mengetahui bahwa pasangan seksualnya telah terinfeksi HIV, bahkan mungkin penderitanya sendiri belum menyadari bahwa dia terjangkit infeksi HIV. Belum lagi terpikir bahwa bayi yang akan dilahirkan juga terinfeksi virus HIV.
Bagi wanita, risiko terkena kanker serviks juga meningkat. Karena virus HPV (Human Papilloma Virus) yang mengakibatkan kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual. (*)
Berbagai penyakit ditimbulkan akibat hubungan seks berganti pasangan. Sebut saja Infeksi menular seksual pertama kali yang membuat kehebohan adalah Sifilis pada tahun 1494 di Eropa. Dan, sejak itu, berbagai bakteri, protozoa, jamur dan virus terus ditemukan sebagai penyebab infeksi menular seksual di seluruh dunia.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab penyebaran penyakit ini adalah multiple sexual partnership atau melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan. Perilaku ini memberikan banyak kerugian bagi masing-masing pasangan, demikian klikdokter menulis, Senin (21/6).
Yaitu meningkatnya risiko terkena infeksi menular seksual. Terjangkit infeksi bukanlah hal terburuknya. Seringkali yang lebih buruk adalah kenyataan bahwa beberapa infeksi menular seksual tampil sebagai air yang tenang namun menghanyutkan.
Sebagai contoh adalah Sifilis yang gejala awalnya timbul sebagai luka pada kemaluan namun dapat hilang sendiri tanpa pengobatan. Penyakit ini kemudian akan mengakibatkan bintik-bintik merah pada kulit namun sekali dapat hilang sendiri tanpa pengobatan sehingga kadang luput lagi dari perhatian penderita. Padahal Sifilis masih terus bekerja menggerogoti organ tubuh manusia dari dalam, walau gejala itu tak tampak dari luar.
Contoh lain adalah infertilitas atau ketidakmampuan untuk memiliki keturunan. Pada wanita, infeksi menular seksual terkadang terjadi tanpa gejala sehingga penderita biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. PID (Pelvic Inflammatory Disease) dapat mengakibatakan perlengketan pada organ reproduksi sehingga seorang wanita tidak dapat memiliki keturunan.
Risiko lain yang juga meningkat adalah terjangkitnya infeksi HIV. Seringkali, salah satu pasangan tidak mengetahui bahwa pasangan seksualnya telah terinfeksi HIV, bahkan mungkin penderitanya sendiri belum menyadari bahwa dia terjangkit infeksi HIV. Belum lagi terpikir bahwa bayi yang akan dilahirkan juga terinfeksi virus HIV.
Bagi wanita, risiko terkena kanker serviks juga meningkat. Karena virus HPV (Human Papilloma Virus) yang mengakibatkan kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual. (*)
Penulis : widodoEditor : widodoSumber Tribunnews.com
IMPORTANT NOTICE: Semua artikel, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta. semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat berada dalam domain publik. Jika ada seorang yang keberatan untuk menampilkan gambar apapun dan berita, mohon kirimkan email anda ke focusglobal@brew-master.com kami akan segera menghapusnya,dari blog ini tetatapi bila Teman Teman ingin membantu Agar blog ini lebih bagus lagi dan menjadi websites yang bagus dan untuk menjadi salah satu media informasi bisa bantu di sini
Salam Crew Kumpulan Berita Terbaru
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment