Di biro jodoh, kita akan dicomblangi dengan jodoh yang sesuai kriteria
kita. Nah, buat Anda yang
mencari jodoh pecinta kuliner, masuk saja ke
situs kencan khusus penggemar makanan ini. Anda bisa berkenalan dengan
calon pasangan sambil berbagi hobi.
Ada beberapa situs kencan khusus
foodie (pecinta kuliner), salah satunya adalah veggiedates.co.uk. Situs ini cocok bagi
vegetarian atau
vegan
yang ingin menghabiskan hidupnya bersama pasangan yang memiliki prinsip
sama. Mereka tak perlu khawatir makanan yang mereka santap
di rumah
ternyata mengandung lemak hewan karena sang kekasih adalah pemakan
segala.
Jamie Oliver,
celebrity chef terkenal asal Inggris,
dikabarkan mulai terjun ke bidang
online dating.
Di website resminya, ada kanal
dating (
jamieoliver.com/dating) yang bertagline 'where food lovers meet'. Namun, ternyata ini hanya
link menuju
match.com, situs kencan untuk umum.
UK Dating Group
punya beberapa pilihan situs kencan, baik untuk Anda yang mencari
pasangan homoseksual, berkulit hitam, maupun lansia. Salah satu
sister site-nya adalah
foodielover.co.uk. Di sini, Anda bisa menemukan pria atau wanita yang dengan senang hati menerima tawaran kencan di restoran.
Eater, website kuliner yang lebih banyak membahas tentang
review
restoran di Amerika, tak mau kalah. Di pojok kanan halaman depan, kita
bisa melihat iklan 'Eater Dating'. Inilah proyek kolaborasi Eater dengan
situs kencan online,
How About We.
Situs ini agak berbeda dengan situs jodoh lain. Di
How About We,
Anda menuliskan status ide kencan, kemudian memilih pria/wanita mana
yang menyukai gagasan tersebut, lalu mengajaknya mewujudkan kencan
impian tersebut. Misalnya, '
how about we shop together and cook the food in my kitchen?'.
Atau, bisa juga Anda mengikuti acara klub makan yang dinamakan
home supper club.
Pada waktu tertentu, acara ini diselenggarakan khusus bagi para jomblo.
Nah, di sinilah Anda bisa menemukan pujaan hati sekaligus mengetahui
kebiasaannya saat makan.
Namun,
Felicity Cloake dari
The Guardian
meragukan keinginan pecinta kuliner menemukan pasangan yang punya hobi
sama. Ia mempertanyakan apakah nantinya kedua sejoli akan saling memberi
pengaruh dalam kebiasaan makan. Misalnya, seorang omnivora tertarik
menjadi
vegan seperti pasangannya, atau sebaliknya.
Menurut pengalaman
Felicity, punya pasangan sesama
foodie ada
kekurangannya, yaitu persaingan di dapur. Nantinya bisa jadi akan ada
perbandingan siapa yang lebih jago masak atau saling mengkritik masakan
yang dihasilkan.
“Saya hanya membutuhkan 'asisten' yang dengan
senang hati membantu belanja dan memotong-motong bahan masakan. Senang
rasanya jika pasangan dengan tulus terkesan akan masakan kita,” ujar
Felicity.
Bagaimanapun juga,
Felicity
mengaku memiliki pasangan berhobi sama mempunyai kelebihan sendiri, di
antaranya bisa berwisata kuliner bersama atau masak bareng. Sekarang,
pilihannya terserah masing-masing, apakah ingin mencari pasangan yang
sama-sama hobi makan atau tidak.
sumber