Breaking News
Loading...
Loading...

Socialmedia

Seputar Kabar Artis

Sorot

HEADLINEWS

Showing posts with label Rahasia Bisnis Properti. Show all posts
Showing posts with label Rahasia Bisnis Properti. Show all posts
Nov 22, 2013
Orang-Orang Terkaya Indonesia:Daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2013.

Orang-Orang Terkaya Indonesia:Daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2013.

Forbes Asia merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2013. Meski tahun ini kondisi perekonomian Indonesia cenderung bergejolak, dengan pertumbuhan diperkirakan di bawah 6 persen dan nilai tukar rupiah melorot hingga 19 persen dibanding tahun lalu, beberapa miliarder justru berhasil menambah pundi-pundinya.

Jumlah total harta ke-50 orang terkaya di Indonesia ini mencapai 95 miliar dollar AS atau Rp 1.111,5 triliun (kurs Rp 11.700 per dollar AS), atau sekitar setengah dari utang Pemerintah Indonesia yang pada akhir Oktober 2013 mencapai Rp 2.273 triliun. Jumlah ini naik 1,1 persen dibanding tahun lalu.

Keluarga Hartono masih menjadi yang paling kaya di Indonesia dengan total harta mencapai 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 175,5 triliun (kurs Rp 11.700 per dollar AS). (Baca: Harta 3 Kali Lipat APBD DKI, Duo Djarum Terkaya di Indonesia)

Sementara Anthoni Salim menjadi orang yang paling banyak bertambah asetnya, yakni sekitar 1,1 miliar dollar AS. Hal ini membuat pengendali Grup Salim ini untuk kali pertama masuk dalam tiga besar orang terkaya di Indonesia, dengan menggeser pemilik Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, ke posisi keempat.

Sementara keluarga Mochtar Riady, melalui kedua putranya, Stephen Riady di Singapura dan James Riady di Indonesia, juga berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya sehingga berhasil masuk ke jajaran 10 besar untuk kali pertama.

Forbes menyusun daftar ini berdasarkan kepemilikan saham dan informasi keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa saham, analis, dan sumber lainnya. Kekayaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 8 November 2013.

Berikut daftar 25 orang terkaya di Indonesia:
1. R Budi dan Michael Hartono (Djarum, BCA): 15 miliar dollar AS (Rp 175,5 triliun)
2. Keluarga Eka Tjipta Widjaja (Grup Sinarmas): 7 miliar dollar AS (Rp 81,9 triliun)
3. Keluarga Anthoni Salim (Grup Salim): 6,3 miliar dollar AS (Rp 73,71 triliun)
4. Keluarga Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam): 5,3 miliar dollar AS (Rp 62 triliun)
5. Chairul Tanjung (CT Corp): 4 miliar dollar AS (Rp 46,8 triliun)
6. Sri Prakash Lohia (Indorama): 3,7 miliar dollar AS (Rp 43,29 triliun)
7. Keluarga Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma): 3 miliar dollar AS (Rp 35,1 triliun)
8. Peter Sondakh (Grup Rajawali): 2,7 miliar dollar AS (Rp 31,59 triliun)
9. Keluarga Mochtar Riady (Grup Lippo): 2,5 miliar dollar AS (Rp 29,25 triliun)
10. Sukanto Tanoto (Grup Raja Garuda Mas): 2,3 miliar dollar AS (Rp 26,91 triliun)
11. Keluarga Putera Sampoerna: 2,15 miliar dollar AS (Rp 25,155 triliun)
12. Tahir (Grup Mayapada): 2,05 miliar dollar AS (Rp 23,985 triliun)
13. Bachtiar Karim (Musim Mas): 2 miliar dollar AS (Rp 23,4 triliun)
14. Theodore Rachmat (Triputra Group): 1,9 miliar dollar AS (Rp 22,23 triliun)
15. Martua Sitorus (Wilmar International): 1,85 miliar dollar AS (Rp 21,645 triliun)
16. Murdaya Poo (Berca Group): 1,75 miliar dollar AS (Rp 20,475 triliun)
17. Keluarga Ciliandra Fangiono (First Resources): 1,7 miliar dollar AS (Rp 19,89 triliun)
18. Keluarga Achmad Hamami (Trakindo Utama): 1,5 miliar dollar AS (Rp 17,55 triliun)
19. Keluarga Kartini Muljadi (Tempo Scan): 1,42 miliar dollar AS (Rp 16,614 triliun)
20. Keluarga Eddy Katuari (Wing Group): 1,4 miliar dollar AS (Rp 16,38 triliun)
21. Low Tuck Kwong (Bayan Resources): 1,37 miliar dollar AS (Rp 16,029 triliun)
22. Hary Tanoesoedibjo (MNC Group): 1,35 miliar dollar AS (Rp 15,795 triliun)
23. Keluarga Ciputra (Ciputra Group): 1,3 miliar dollar AS (15,21 triliun)
24. Edwin Soeryadjaya (Saratoga): 1,2 miliar dollar AS (14,04 triliun)
25. Djoko Susanto (Alfamart): 1,17 miliar dollar AS (Rp 13,689 triliun)
sumber
Follow Our Twitters
Jul 13, 2012
Cara Mudah Dan Tepat Memasang Keramik Dinding

Cara Mudah Dan Tepat Memasang Keramik Dinding

Memasang keramik dinding sebenarnya sama halnya dengan memasang keramik untuk lantai. Hanya saja, karena bidang permukaannya tegak lurus, memasang keramik harus dimulai dari bagian bawah permukaan dinding.

Kenapa harus dimulai dari bawah? Hal ini bertujuan agar keramik paling bawah bisa merekat terlebih dulu dengan baik dan bisa menopang keramik di atasnya.

Namun, perlu diperhatikan juga, jika permukaan dinding belum dihaluskan (acian), Anda tidak perlu menghaluskannya. Sebaiknya, permukaan dinding cukup diplester saja dengan ketebalam 2 cm. Dinding harus diplester terlebih dulu agar menghemat pemakaian adukan bahan perekat.

Berikut langkah-langkah pemasangan keramik dinding:

- Bersihkan kotoran yang menempel di permukaan dinding.

- Siapkan adukan bahan perekat dengan bahan adesif atau bahan campuran semen dan pasir.

- Aplikasikan adukan bahan perekat di permukaan dinding atau di balik permukaan keramik. Ketebalan bahan perekat yang ditempel sekitar 3 cm.

- Pasang keramik di dinding, kemudian ketok keramik dengan palu karet agar permukaan keramik sama rata dengan permukaan keramik di dekatnya. Untuk memudahkan agar keramik terpasang dengan rata dan lurus, ada baiknya Anda menggunakan bantuan tali dan waterpass. 
(Sumber: Serial Rumah "20 Desain Rumah Urban/PT Prima Infosarana Media)
 Kutipan:Kompas.com



Follow Our Twitters
Rumus dan Cara Menghitung Kebetulan Keramik Secara Benar

Rumus dan Cara Menghitung Kebetulan Keramik Secara Benar

Mengaplikasikan keramik pada sebuah rumah sudah jamak dilakukan. Namun, yang paling penting adalah menghitung lebih dulu jumlah kebutuhannya.

Saat ini, meskipun banyak show room keramik memiliki program khusus menghitung kebutuhan keramik, Anda tetap perlu memahaminya. Hal itu agar Anda dapat dengan mudah menghitung secara tepat jumlah keramik yang benar-benar Anda butuhkan dan menyiapkan anggarannya. Berikut tiga langkah sederhana yang dapat Anda lakukan:

- Pertama, hitung luas lantai atau dinding yang akan diberi keramik. Rumusnya, luas bidang = panjang x lebar.
- Kedua, hitung luas keping keramik. Rumusnya, luas keping keramik = panjang keramik x lebar keramik.
- Ketiga, bagi luas lantai atau dinding yang akan diberi keramik dengan luas keping keramik. Rumusnya, jumlah keramik = Luas bidang lantai ÷ luas keping keramik.

Lurus dan diagonal
Untuk pemasangan biasa dengan susunan lurus, Anda perlu menambahkan 5 % dari total keramik. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pemotongan keramik bila tidak sesuai dengan gambar kerja. Sementara untuk pemasangan khusus dengan susunan diagonal atau pola khusus, tambahkan 7 % - 10 % dari total kebutuhan keramik. Lalu, bagaimana caranya menghitung biaya pembelian keramik?
Caranya cukup sederhana. Anda bagi lebih dulu jumlah keramik dengan isi keramik per boks. Kemudian, kalikan dengan harga keramik per boks. Rumusnya, jumlah per boks x harga per boks.

Agar memudahkan Anda saat penghitungan kebutuhan keramik, perhatikan empat tips di bawah ini:
- Tentukan luas dinding atau lantai yang hendak dipasangi keramik.

- Jika Anda ingin mengaplikasikan keramik pada dinding, pilihlah jenis keramik dinding. Namun, jika ingin mengaplikasikan keramik pada lantai, pilih jenis keramik lantai. Hindari pemakaian dinding untuk lantai dan sebaliknya.

- Tentukan pola desain keramik, apakah Anda menggunakan keramik dasar atau ingin memakai keramik dekoratif. Lalu, pastikanlah komposisi masing-masing keramik sesuai bidang yang ada.

- Gunakan gambar kerja terperinci guna mempermudah penghitungan bahan. Jika masih bingung, Anda dapat meminta saran dari arsitek, desainer interior, serta kontraktor bangunan.

- Apabila masih ada biaya serta Anda menyukai aplikasi motif keramik yang telah terpasang, Anda dapat menambahkan 2 % - 3 % dari jumlah keramik. Simpan keramik tersebut di tempat aman, maka Anda dapat mengaplikasikannya di kemudian hari atau sekedar mengganti keramik yang telah rusak.  
(Devi F Yuliwardhani)
Kutipan:Kompas.com



Follow Our Twitters
Sentra Keramik dengan Koleksi Paling lengkap

Sentra Keramik dengan Koleksi Paling lengkap

Berburu keramik bisa di mana saja, mulai toko bangunan yang biasa menjual keramik atau langsung ke sentra keramiknya. Satu sentra keramik dengan koleksi lengkap ada di kawasan Pasar Rumput dan Pasar Raya Manggarai, Jakarta Selatan.

Di tempat ini, Anda akan mendapati koleksi keramik lumayan komplet dengan menyusuri toko-toko di sepanjang jalan Minangkabau Barat. Kawasan ini memang terkenal sebagai sentra keramik lebih dari 20 tahun.

Dulu, memang hanya ada satu hingga dua kios saja. Tetapi, saat ini belasan kios menyebar di sepanjang jalan Minangkabau.

Letaknya juga tidak bersisian, karena berselang-seling dengan kios yang menjual saniter bekas. Serunya lagi, harga keramik sangat terjangkau di sini, bahkan Anda bisa melakukan penawaran.

Di deretan toko-toko ini, Anda akan menemukan berbagai macam tipe dan kualitas keramik, dari keramik KW 1, KW 2 sampai KW 3. Para penjual mendapatkan keramik KW 2 dan 3 dari pabrik yang gagal uji kualitas.

Tentunya, keramik jenis ini dijual dengan harga lebih miring. Harga keramik KW lebih murah, biasanya terpaut Rp 5.000 per dus. Keramik KW 2 dan KW 3 memang lebih murah, tapi urusan kualitas jelas jauh berbeda dengan KW 1.

Potongan keramik KW 2 dan KW 3 terkadang tidak presisi, ketahanan terhadap noda dan goresan lebih rendah. Ada pula yang gompel pada bagian sudut keramik.

Bagi pembeli awam, ketidaksempurnaan ini kadang sulit dikenali, karena standar masing-masing pabrik berbeda. Biasanya, pabrik memberi warna berbeda pula untuk membedakan tingkat kualitas keramik. Karena itu, Anda harus lebih jeli saat memilik keramik serta tetap memperhatikan kelemahan jenis KW 2 dan KW 3.

Saat bertransaksi, jangan ragu untuk. membandingkan harga keramik antartoko. Selain itu, Anda tentunya dapat melakukan tawar menawar, sampai akhirnya mendapat harga yang pantas.
Selamat berburu keramik!
Sumber: http://properti.kompas.com/read/2012/07/13/15190417/Mari.Berburu.Keramik.Murah.di.Pasar.Rumput.



Follow Our Twitters
Back To Top