Inilah Formula Sukses Moza Pramita di Era Digital
Dengan berkembangnya jejaring media sosial, informasi semakin cepat diakses dan tak terbentur waktu maupun jarak. Hal ini disadari benar oleh sosok Moza Pramita yang kini disibukkan dengan aktivitasnya sebagai publisis dari pargelaran Matah Ati. Iapun berbagi tips memaksimalkan performa kerja dengan memanfaatkan aspek positif dari jejaring social tersebut.
Dalam sebuah bincang intim di di kediamannya bilangan Kuningan, Rabu (06.27.2012), Moza menilai jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook bagaikan pisau yang memiliki dua sisi tajam. Semua kembali pada penggunanya dimana ia akan mengambil jalan yang positif atau negatif untuk mencari dan menyampaikan pesan.
"Dulu harus beli buku atau masuk sekolah bagus kalau mau pintar. Sekarang tinggal buka web, cari informasi, bahkan bisa langsung di-share sama temen-temen. Intinya mau menggali apa yang ada di sekitar kita. Enggak harus punya uang banyak kok untuk buka Twitter atau Facebook. It's free," ujarnya penuh semangat.
Saat ditanyakan kunci sukses di era yang begitu cepat berubah ini, ibu dua anak yang juga disibukkan dengan aktivitas siaran radio tersebut menambahkan "Selain mau memaksimalkan apa yang ada di depan mata, harus punya personal touch. Dengan sentuhan pribadi, banyak orang yang sukses karena dia punya sesuatu yang ada ciri khasnya, sehingga banyak yang mencari."
Meskipun demikian, ia juga mengingatkan betapa pentingnya untuk menjadi diri sendiri. Sebagai penyiar dan MC, ia melihat kecenderungan industri hiburan yang berubah haluan ke gaya konyol. Iapun tidak serta merta mengubah diri untuk menjadi pembawa acara yang senantiasa melawak atau bertingkah konyol. Mengubah diri demi tuntutan pasar jika salah langkah justru akan menghancurkan karir di masa depan. Hal ini ia tuturkan juga berlaku untuk aspek profesi lainnya, tak hanya dunia hiburan.
Dalam perjalanan karirnya, ia juga merasakan peranan teman begitu penting untuk mencapai kesuksesan. "Surround yourself with good friends tapi juga harus membina network baru. Harus punya basic agama kuat yang agar tidak terbawa ke dalam pergaulan yang salah," jelasnya.
Manusia hanya bisa berusaha dan Tuhan yang menentukan. Wanita berusia 36 tahun inipun selalu meyakinkan diri sendiri bahwa sesuatu baik yang pasti akan terjadi jika kita terus berupaya dan berdoa (from)
Dalam sebuah bincang intim di di kediamannya bilangan Kuningan, Rabu (06.27.2012), Moza menilai jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook bagaikan pisau yang memiliki dua sisi tajam. Semua kembali pada penggunanya dimana ia akan mengambil jalan yang positif atau negatif untuk mencari dan menyampaikan pesan.
"Dulu harus beli buku atau masuk sekolah bagus kalau mau pintar. Sekarang tinggal buka web, cari informasi, bahkan bisa langsung di-share sama temen-temen. Intinya mau menggali apa yang ada di sekitar kita. Enggak harus punya uang banyak kok untuk buka Twitter atau Facebook. It's free," ujarnya penuh semangat.
Saat ditanyakan kunci sukses di era yang begitu cepat berubah ini, ibu dua anak yang juga disibukkan dengan aktivitas siaran radio tersebut menambahkan "Selain mau memaksimalkan apa yang ada di depan mata, harus punya personal touch. Dengan sentuhan pribadi, banyak orang yang sukses karena dia punya sesuatu yang ada ciri khasnya, sehingga banyak yang mencari."
Meskipun demikian, ia juga mengingatkan betapa pentingnya untuk menjadi diri sendiri. Sebagai penyiar dan MC, ia melihat kecenderungan industri hiburan yang berubah haluan ke gaya konyol. Iapun tidak serta merta mengubah diri untuk menjadi pembawa acara yang senantiasa melawak atau bertingkah konyol. Mengubah diri demi tuntutan pasar jika salah langkah justru akan menghancurkan karir di masa depan. Hal ini ia tuturkan juga berlaku untuk aspek profesi lainnya, tak hanya dunia hiburan.
Dalam perjalanan karirnya, ia juga merasakan peranan teman begitu penting untuk mencapai kesuksesan. "Surround yourself with good friends tapi juga harus membina network baru. Harus punya basic agama kuat yang agar tidak terbawa ke dalam pergaulan yang salah," jelasnya.
Manusia hanya bisa berusaha dan Tuhan yang menentukan. Wanita berusia 36 tahun inipun selalu meyakinkan diri sendiri bahwa sesuatu baik yang pasti akan terjadi jika kita terus berupaya dan berdoa (from)