Tips dan Trik Memotret Foto Model
Peserta lomba foto Canon Photo Marathon Indonesia
2012, usai mengambil gambar untuk dilombakan, berkesempatan mendapatkan
workshop dari fotografer senior Tigor Siahaan seputar tips mengambil
foto model.
Workshop diadakan di lokasi acara di teater terbuka Plaza Arsipel, Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (20/10/ 2012).
Dalam sesi pertama yang dilakukan persis sebelum para peserta mengikuti sesi foto model, Tigor menyampaikan tips-tips dasar untuk foto model. "Pertama, jangan lupa buka tutup lensanya," ujar Tigor, disambut gelak tawa peserta.
Langkah berikut yang perlu ditentukan adalah memilih format file, yaitu RAW atau JPEG. "Kalau hasilnya nanti akan diperbesar, misalnya untuk billboard, sebaiknya pakai RAW," ujar Tigor.
Selanjutnya, Tigor membeberkan jenis lensa yang sebaiknya dipakai untuk foto model. "Pakai yang 28 mm ke atas. Pilih bukaan paling besar untuk lensa Anda. Percuma beli lensa f2.8 kalau motretnya di f11," ujar Tigor, sambil menambahkan bahwa penambahan konteks lokasi terkadang diperlukan untuk foto model. "Sayang kan, sudah ke Taman Mini tapi background-nya polos. Sebaiknya tambahkan sedikit nuansa etnik."
Dia menyarankan agar jarak pemotretan berkisar di angka 3 meter antara fotografer dan model. Salah satu lensa ideal yang bisa dipakai memotret model, menurut Tigor, adalah lensa dengan focal length 70-200 mm.
Setelah sesi foto model berakhir, Tigor membawakan sesi workshop kedua seputar tips-tips lanjutan untuk foto model. Dia antara lain menekankan pada pemilihan fokus dan cahaya. "Kamera sekarang punya banyak titik fokus. Jangan salah pilih sehingga gambarnya buram.
Soal cahaya, Tigor menganjurkan peserta agar memperhatikan waktu pemotretan untuk mendapat cahaya maksimal. "Sebaiknya di pagi dan sore hari. Hindari di siang hari karena bisa menimbulkan bayangan di bawah mata."
Kalaupun terpaksa memotret di siang bolong, fotografer disarankan memakai reflektor untuk memberi tambahan cahaya. "Perhitungkan juga arah cahaya, misalnya side light yang bisa memberikan dimensi pada model. Backlight bisa digunakan untuk menekankan bentuk," ujarnya (sumber)
Follow @focusglobalTK
KOMPAS.com/Oik Yusuf
|
Dalam sesi pertama yang dilakukan persis sebelum para peserta mengikuti sesi foto model, Tigor menyampaikan tips-tips dasar untuk foto model. "Pertama, jangan lupa buka tutup lensanya," ujar Tigor, disambut gelak tawa peserta.
Langkah berikut yang perlu ditentukan adalah memilih format file, yaitu RAW atau JPEG. "Kalau hasilnya nanti akan diperbesar, misalnya untuk billboard, sebaiknya pakai RAW," ujar Tigor.
Selanjutnya, Tigor membeberkan jenis lensa yang sebaiknya dipakai untuk foto model. "Pakai yang 28 mm ke atas. Pilih bukaan paling besar untuk lensa Anda. Percuma beli lensa f2.8 kalau motretnya di f11," ujar Tigor, sambil menambahkan bahwa penambahan konteks lokasi terkadang diperlukan untuk foto model. "Sayang kan, sudah ke Taman Mini tapi background-nya polos. Sebaiknya tambahkan sedikit nuansa etnik."
Dia menyarankan agar jarak pemotretan berkisar di angka 3 meter antara fotografer dan model. Salah satu lensa ideal yang bisa dipakai memotret model, menurut Tigor, adalah lensa dengan focal length 70-200 mm.
Setelah sesi foto model berakhir, Tigor membawakan sesi workshop kedua seputar tips-tips lanjutan untuk foto model. Dia antara lain menekankan pada pemilihan fokus dan cahaya. "Kamera sekarang punya banyak titik fokus. Jangan salah pilih sehingga gambarnya buram.
Soal cahaya, Tigor menganjurkan peserta agar memperhatikan waktu pemotretan untuk mendapat cahaya maksimal. "Sebaiknya di pagi dan sore hari. Hindari di siang hari karena bisa menimbulkan bayangan di bawah mata."
Kalaupun terpaksa memotret di siang bolong, fotografer disarankan memakai reflektor untuk memberi tambahan cahaya. "Perhitungkan juga arah cahaya, misalnya side light yang bisa memberikan dimensi pada model. Backlight bisa digunakan untuk menekankan bentuk," ujarnya (sumber)