Google Harus Jelaskan Mengapa Hapus Peta Palestina
JAKARTA- Saat tampil on air dalam sebuah bincang di Radio Bens, Jakarta, Selasa (9/8/2016) tadi, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyentil Google yang menghapus peta Palestina di layanan peta Google Maps ke pengguna dan mengganti seluruhnya dengan nama Israel.
Menurut Hidayat, Google harus menjelaskan mengapa ia menghapus peta Palestina padahal PBB sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Palestina sudah menjadi anggota badan dunia itu bahkan dalam Olimpiade di Brasil, Palestina tercatat sebagai peserta.
"Google harus mengkoreksi itu sebab tak sesuai dengan fakta," ujarnya.
Hidayat Nur Wahid menegaskan, media massa harus mampu menjalankan fungsinya untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat, tidak melakukan fitnah, dan black campaign.
"Salah satu fungsi media massa menyampaikan kebenaran supaya masyarakatkan tercerahkan," papar Hidayat Nur Wahid.
Hidayat juga menegaskan, media harus menerangkan yang benar adalah benar.
Hidayat mengandaikan, orang jahat yang ngomong di media akan lebih mempunyai pengaruh daripada orang baik yang tidak ngomong.
Untuk itulah Hidayat menilai peran media menjelaskan segala masalah secara imbang sangat penting. Ketidakseimbangan informasi akan membuat bias.
Dalam masalah RUU Penyiaran, Hidayat Nur Wahid mengakui undang-undang itu masih dalam proses.
Lambatnya rancangan undang-undang diundangkan menurutnya karena undang-undang dibuat bersama antara pemerintah dan DPR. Kalau salah satu pihak tidak maksimal maka undang-undang itu akan molor prosesnya.
"Kalau DPR sudah bekerja keras tapi pemerintah menghambat, ya prosesnya tak akan maksimal," ujarnya.source
Menurut Hidayat, Google harus menjelaskan mengapa ia menghapus peta Palestina padahal PBB sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Palestina sudah menjadi anggota badan dunia itu bahkan dalam Olimpiade di Brasil, Palestina tercatat sebagai peserta.
"Google harus mengkoreksi itu sebab tak sesuai dengan fakta," ujarnya.
Hidayat Nur Wahid menegaskan, media massa harus mampu menjalankan fungsinya untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat, tidak melakukan fitnah, dan black campaign.
"Salah satu fungsi media massa menyampaikan kebenaran supaya masyarakatkan tercerahkan," papar Hidayat Nur Wahid.
Hidayat juga menegaskan, media harus menerangkan yang benar adalah benar.
Hidayat mengandaikan, orang jahat yang ngomong di media akan lebih mempunyai pengaruh daripada orang baik yang tidak ngomong.
Untuk itulah Hidayat menilai peran media menjelaskan segala masalah secara imbang sangat penting. Ketidakseimbangan informasi akan membuat bias.
Dalam masalah RUU Penyiaran, Hidayat Nur Wahid mengakui undang-undang itu masih dalam proses.
Lambatnya rancangan undang-undang diundangkan menurutnya karena undang-undang dibuat bersama antara pemerintah dan DPR. Kalau salah satu pihak tidak maksimal maka undang-undang itu akan molor prosesnya.
"Kalau DPR sudah bekerja keras tapi pemerintah menghambat, ya prosesnya tak akan maksimal," ujarnya.source
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment