Bacaan Khusus Dewassa 18 tahun Plus:Perbedaan Orgasme Wanita di Film Porno dan Dunia Nyata
Kadang kita sendiri merasa heran kenapa sich banyak diantara kita yang masih saja penasawan dengan sebuah film dewasa ( film Porno khusus buat orang dewasa yang sudah menikah) perbedaan ilustrasi wajah ketika orgasme pasangan kita cukup berbeda dengan kenyataan.ada beberapa hal yang membuat kita makin ingin bercumbu dengan pasangan sah kita,kehidupan sebuah rumah tangga sangatlah rentan dengan kehidupan seks didalam rumaht angga hal ini bisa sangat memicu sebuah keretakan keharmonisan.Apa yang ditampilkan di film sensual atau layar lebar dengan adegan
romantis tidak selalu seindah kenyataan. Salah satu yang berbeda adalah
soal orgasme wanita. Jika dalam film wanita digambarkan dengan mudahnya
mencapai orgasme, bagaimana di dunia nyata?
Pengamat kesehatan seksual, Dr Andri Wanananda, MS, menjelaskan apa yang ditampilkan dalam film dewasa biasanya hanya untuk kepentingan hiburan. Oleh karena itu wanita yang selalu digambarkan mencapai orgasmenya lebih dulu, di mana hal ini tidak selalu terjadi di kehidupan sebenarnya.
"Wanitanya mengerang, menjerit, sehingga buat penonton semakin terangsang. Bukan cuma adegan gambarnya saja, tapi audionya juga. Belum tentu sebenarnya dia orgasme, kan ada skenarionya," ujar Dr Andri saat diwawancara Wolipop, di Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2013).
Menurut dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara itu, dalam film sensual, wanita selalu divisualisasikan melakukan suara saat mencapai orgasme. Sedangkan kenyataannya, berbeda-beda tergantung dari individu tersebut.
"Erangan itu satu gambaran agar film menarik. Harus sensual suaranya dan biasanya bagus gambarnya. Kan sifat manusia juga homo luden, suka bermain, jadi nggak terlalu serius. Tapi jangan sampai penonton terkena aspek negatifnya," ucapnya lagi.
Apa yang ditampilkan dalam film dewasa itu pastinya berbeda dengan kenyataan. Ada berbagai aspek yang menentukan apakah wanita bisa dengan mudah mencapai orgasme atau tidak. Aspek tersebut mulai dari kebugaran, tingkat pendidikan hingga pengetahuan seksual.
Aspek pengetahuan seksual, dicontohkan Dr Andri, jika pasangan dari wanita tersebut tidak paham kalau Anda membutuhkan foreplay sebelum penetrasi, orgasme akan sulit terjadi. Bagi wanita, foreplay bisa membuat mereka lebih relaks dan bergairah, sehingga bisa menikmati penetrasi yang dilakukan pasangan.
"Berbeda dengan pria yang untuk mencapai orgasme lebih banyak fisik, kalau wanita disamping fisik yang sering dilupakan itu emotional relationship. Ada aspek hubungan emosional, terutama kalau wanitanya pendidikannya tinggi," jelas Dr Andri.
Saat bercinta, waktu yang dibutuhkan wanita untuk mendapatkan orgasme, tidaklah secepat seperti yang ditampilkan di film sensual. Waktu yang diperlukan wanita untuk orgasme berbeda-beda, tergantung stimulasi yang didapatnya. "Idealnya wanita lebih cepat. Kalau wanitanya lama, pria juga jadi rendah diri. Idealnya bareng atau wanita dulu disusul oleh pria," pungkas dokter yang berkarir sejak 2003 itu sumber
Follow @focusglobalTK
Pengamat kesehatan seksual, Dr Andri Wanananda, MS, menjelaskan apa yang ditampilkan dalam film dewasa biasanya hanya untuk kepentingan hiburan. Oleh karena itu wanita yang selalu digambarkan mencapai orgasmenya lebih dulu, di mana hal ini tidak selalu terjadi di kehidupan sebenarnya.
"Wanitanya mengerang, menjerit, sehingga buat penonton semakin terangsang. Bukan cuma adegan gambarnya saja, tapi audionya juga. Belum tentu sebenarnya dia orgasme, kan ada skenarionya," ujar Dr Andri saat diwawancara Wolipop, di Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2013).
Menurut dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara itu, dalam film sensual, wanita selalu divisualisasikan melakukan suara saat mencapai orgasme. Sedangkan kenyataannya, berbeda-beda tergantung dari individu tersebut.
"Erangan itu satu gambaran agar film menarik. Harus sensual suaranya dan biasanya bagus gambarnya. Kan sifat manusia juga homo luden, suka bermain, jadi nggak terlalu serius. Tapi jangan sampai penonton terkena aspek negatifnya," ucapnya lagi.
Apa yang ditampilkan dalam film dewasa itu pastinya berbeda dengan kenyataan. Ada berbagai aspek yang menentukan apakah wanita bisa dengan mudah mencapai orgasme atau tidak. Aspek tersebut mulai dari kebugaran, tingkat pendidikan hingga pengetahuan seksual.
Aspek pengetahuan seksual, dicontohkan Dr Andri, jika pasangan dari wanita tersebut tidak paham kalau Anda membutuhkan foreplay sebelum penetrasi, orgasme akan sulit terjadi. Bagi wanita, foreplay bisa membuat mereka lebih relaks dan bergairah, sehingga bisa menikmati penetrasi yang dilakukan pasangan.
"Berbeda dengan pria yang untuk mencapai orgasme lebih banyak fisik, kalau wanita disamping fisik yang sering dilupakan itu emotional relationship. Ada aspek hubungan emosional, terutama kalau wanitanya pendidikannya tinggi," jelas Dr Andri.
Saat bercinta, waktu yang dibutuhkan wanita untuk mendapatkan orgasme, tidaklah secepat seperti yang ditampilkan di film sensual. Waktu yang diperlukan wanita untuk orgasme berbeda-beda, tergantung stimulasi yang didapatnya. "Idealnya wanita lebih cepat. Kalau wanitanya lama, pria juga jadi rendah diri. Idealnya bareng atau wanita dulu disusul oleh pria," pungkas dokter yang berkarir sejak 2003 itu sumber
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment