Breaking News
Loading...
Loading...
Oct 10, 2013

SEKS TIPS:Pembunuh Gairah Seks: Kaki Kedinginan Hingga Gusi Berdarah Bagina I & II

Kehidupan seks tidak selalu menyenangkan bagi beberapa pasangan suami istri. Berdasarkan hasil studi, jutaan orang sulit menemukan waktu atau mendapatkan hasrat untuk bercinta. Secara statistik ada 40 persen pasangan yang menganggap kehidupan seks mereka seharusnya bisa lebih baik dari kondisi sekarang.

Libido, adalah salah satu kunci penting dalam menentukan baik/buruknya kualitas kehidupan seks. Namun hasrat bercinta setiap orang bisa berbeda-beda. Jika Anda atau pasangan mengenali adanya perubahan pada libido atau fungsi seksual, maka sebaiknya segera diperiksa karena bisa jadi itu merupakan tanda adanya masalah kesehatan fisik maupun mental. Dr Michael Perring, dokter spesialis kesehatan seksual mengatakan seperti dilansir Daily Mail, "Umumnya apabila seseorang punya kehidupan seks yang sehat, itu berarti indikator kalau kesehatannya juga baik. Sementara libido rendah atau disfungsi ereksi terkadang mengindikasikan penyakit serius seperti diabetes."

Dr Michael menyebutkan faktor-faktor paling umum yang bisa membunuh gairah bercinta. Beberapa di antaranya, mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya.

1. Kaki Kedinginan
Peneliti dari University of Groningen, Belanda menemukan, 80 persen wanita bisa meraih orgasme ketika mereka mengenakan kaos kaki saat bercinta. Sementara pada wanita yang berhubungan seks tanpa kaus kaki, hanya 50 persen yang berhasil mendapatkan klimaks.

Menurut Gert Holstege yang memimpin penelitian, hal itu terkait dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang dirasakan wanita. Bagian otak yang bertanggungjawab mengatur rasa gelisah dan takut perlu dinon-aktifkan agar wanita berhasil meraih klimaks. Lingkungan yang nyaman, termasuk temperatur ruangan yang tepat (tidak terlalu dingin/panas) merupakan faktor penting bagi wanita untuk membuatnya merasakan dua hal tersebut. Apabila suhu ruangan terlalu dingin, tubuh akan terasa tidak nyaman dan gairah seks pun berkurang.

2. Obat Penyubur Rambut
Sebagian besar pria khawatir kebotakan dini akan memengaruhi daya tarik mereka kepada pasangannya. Ironisnya, perawatan untuk menumbuhkan rambut atau mencegah kebotakan bisa menurunkan performa pria di tempat tidur.

"Banyak pria yang menemui saya dan bertanya tentang obat untuk mengatasi kebotakan. Tapi begitu saya memberitahu mereka kalau obat tersebut bisa menghalangi produksi hormon testosteron dan memengaruhi libido dan ereksi, mereka berubah pikiran," ujar Dr Radha Modgil, dokter spesialis kesehatan seksual dari London.

Efek penggunaan obat mungkin tidak langsung terlihat, tapi berangsur-angsur akan terasa dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan pada 71 pria oleh Dr Michael Irwig dari University of Washington menemukan, obat anti kebotakan bisa menyebabkan disfungsi seksual dan efeknya bisa berlangsung hingga 40 bulan setelah konsumsi obat dihentikan.

3. TV di Kamar Tidur
Pasangan yang menaruh TV di kamar tidur mereka, punya frekuensi bercinta dua kali lebih sedikit ketimbang pasangan tanpa TV. Studi yang dilakukan pada 523 pasangan di Italia itu juga menemukan, apa yang Anda tonton bisa memengaruhi hubungan seksual Anda dengan pasangan. Sebagai contoh, film-film bertema kekerasan dan reality TV merupakan acara televisi yang paling berpotensi membunuh gairah bercinta.

4. Gusi Berdarah
Pria yang mengalami gusi berdarah tiga kali lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi, menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine. Peneliti dari Inonu University, Turki yang mengadakan studi menyebutkan bahwa disfungsi ereksi dan penyakit gusi kerap disebabnya oleh faktor yang sama seperti penuaan, kebiasaan merokok, diabetes dan penyakit jantung.

5. Konsumsi Alkohol
Alkohol bisa memengaruhi performa seks pada pria maupun wanita. Minuman seperti Martini, Gin & Tonic, Vodka dan sejenisnya juga diketahui bisa mengurangi sensitivitas pada kulit sehingga pria/wanita peminum alkohol seringkali sulit merasakan sensasi menyenangkan dari stimulasi seks. Selain itu saat mencerna alkohol, tubuh harus bersusah payah dan kehilangan sejumlah enzim yang diperlukan testis untuk memprpduksi testosteron. Pada peminum berat, efek alkohol bisa bertahan hingga dua tahun meskipun dia sudah berhenti mengonsumsinya.

6. Lutut Berderak
Sakit pada lutut akibat radang sendi merupakan salah satu penghalang Anda mendapatkan kehidupan seks berkualitas. Angela Jacklin, terapis do Arthritis Research, Inggris mengatakan, radang sendi bisa membuat lutut terasa sangat menyakitkan bahkan hanya untuk mengganti posisi tidur. Rasa sakit tentunya akan semakin terasa saat Anda beraktivitas yang lebih intens, seperti berhubungan seks.

7. Gangguan Tiroid
Hormon tiroid memengaruhi cara tubuh beraktivitas dan tingkat energi manusia. Adanya gangguan pada tiroid (kekurangan tiroid) akan menyebabkan tubuh cepat lelah, depresi dan kurangnya motivasi dalam segala hal, termasuk motivasi untuk bercinta. Masalah ini biasanya bisa diatasi dengan pemberian obat untuk mengganti kekurangan hormon tiroid.

8. Obesitas
Kegemukan dan obesitas bisa jadi masalah dalam hubungan seks. Bagi wanita, khususnya, kepercayaan diri mereka bisa sedikit terkikis dan ini berdampak pada sulitnya mencapai orgsme saat bercinta. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Sex and Marital Therapy' menemukan bahwa kegemukan memang berdampak pada kehidupan seks. Dalam riset itu terungkap para responden pria dan wanita yang obesitas mengaku menjadi kurang puas dengan hubungan intim yang dilakukan bersama pasangan.

9. Tekanan Darah
Beberapa pengobatan tekanan darah tinggi/rendah juga bisa memengaruhi kehidupan seksual seseorang. Jika Anda mengonsumsi tablet untuk mengontrol tekanan darah lalu sulit ereksi dalam dua hingga empat minggu, itu mungkin saja disebabkan oleh penggunaan obat tersebut. Tapi jika 1-2 tahun tetap mengalami kesulitan ereksi, bisa disebabkan karena sirkulasi darah Anda yang bermasalah. Obat-obatan pengontrol tekanan darah yang bersifat diuretik (menambah frekuensi buang air kecil) memang bisa mengurangi aliran darah ke penis sehingga performa seks pun menurun.

10. Obat Antidepresan
Obat-obat depresi (antidepresan) digunakan untuk meningkatkan mood positif seseorang. Namun beberapa jenis antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), punya efek samping menghilangkan hasrat, termasuk hasrat seksual. Cara kerja anti-depresan adalah mengubah keseimbangan senyawa kimiawi pada otak. Namun ada beberapa kimiawi yang terlibat dalam respon seksual --yang juga diubah oleh antidepresan-- sehingga bisa menyebabkan disfungsi seksual. Efek dari antidepresan terhadap aktivitas seks ini bisa meningkat, seiring ditambahnya dosis pengobatan.

11. Diabetes
Pakar diabetes dan penulis 'Sex and Diabetes' Janis Roszler, RD menjelaskan, masalah utama penderita diabates adalah tingginya kadar gula darah mereka. Tingginya kadar gula darah itulah yang mempengaruhi kehidupan seks terutama pada wanita. Sebab, penderita diabates tipe 1 rentan mengalami vagina kering. Saat vagina kering, si wanita pun akan merasakan sakit saat bercinta karena tidak adanya cairan lubrikasi yang melumasinya. Sementara pada pria yang menderita diabates dan berusia di atas 50 tahun, kemungkinan akan punya masalah dengan ereksi hingga 50-60%.

12. Kamar Berantakan
Penelitian menemukan hubungan antara kamar tidur berantakan dengan rasa tidak bahagia dan depresi ringan. Selain itu, beberapa ahli mengatakan bahwa kamar tidur yang berantakan dapat menjadi penyebab gairah seks menurun.

Menurut penulis buku seks Debby Herbenick, PhD, wanita lebih rentan terhadap gangguan kognitif sehingga cenderung memikirkan hal-hal lain jika kamar tidurnya berantakan. Misalnya, dengan melihat gorden kamar tidur yang sudah nampak kotor maka wanita lebih memikirkan tentang membeli gorden baru atau mencucinya daripada fokus pada seks. Untuk itu, rapikanlah kamar tidur Anda agar gairah seks menjadi lebih baik sumber
Follow Our Twitters
Back To Top