Breaking News
Loading...
Loading...
Oct 19, 2012

Intip Delapan Pusat Data Google

Delapan pusat data milik raksasa mesin pencari Google akhirnya bisa diintip. Mulai dari gudang yang luas, hingga pabrik kertas yang sudah tidak terpakai.

Kesempatan langka ini diberikan Google melalui tur virtual. Sebab, ternyata banyak pihak yang antusias mengintip luasnya pusat data Google di delapan tempat di seluruh dunia.

tur virtual google,data,google
Pusat Data Google
Lalu, seperti apa isi pusat data salah satu perusahaan termaju di Amerika Serikat (AS) ini?
Labirin komputer yang tampak rumit merupakan pemandangan khas. Benda elektronik itu digunakan Google untuk menyokong masyarakat internet alias netizen (internet citizen) di seluruh dunia yang menggunakan mesin pencari, membuka situs YouTube dan kirim email.

Ratusan ribu server dengan kabel berwarna-warni ceria merupakan penggerak di belakang seluruh akvitas Google. Begitu luasnya tempat itu, insinyur disediakan sepeda dengan warna Google, untuk aktivitas mereka.
Delapan lokasi pusat data raksasa Google antara lain di Berkeley County (South Carolina, AS), Council Bluffs (Iowa, AS), Douglas County (Georgia, AS), Mayes County (Oklahoma, AS), Lenoir (North Carolina, AS) dan The Dalles (Oregon, AS).

Dua tempat lain yang di luar Amerika adalah Hamina (Finlandia) dan Saint Ghislain (Belgia). Saat ini, Google sedang membangun pusat-pusat data lainnya di Quilicura (Chile), Hong Kong, Singapura dan Taiwan.
“Tak banyak yang menginjakkan kaki ke pusat data Google. Alasannya baik. Pertama, tentunya privasi kami dan keamanan data anda. Kami melindunginya sebaik mungkin, menjaga situs kami aman,” demikian Google.
Bahkan, tak semua karyawan Google mendapatkan akses untuk masuk ke pusat data. Namun, mereka kini memberi tur virtual yang dijepret oleh fotografer Connie Zhou. Tur virtual ini juga bisa diakses melalui layanan Street View mereka.

Apa saja isi tempat yang bisa dikatakan syaraf Google ini? Selain server yang jumlahnya superbanyak, pemandangan unik adalah pipa-pipa yang dicat warna biru, merah, kuning dan hijau khas Google.
Bersamaan dengan tur virtual ini, Google juga melakukan publikasi eksklusif di majalah Wired mengenai bagaimana awal perusahaan ini dibangun dan operasinya hingga saat ini. Penulisnya adalah Steven Levy.
Levy adalah jurnalis beruntung yang memenangkan kepercayaan Google sejak menulis buku ‘In The Plex’ yang dipublikasikan tahun lalu. Buku itu mengisahkan filosofi dan evolusi situs yang paling banyak diakses di dunia ini.

Tak satupun pusat data ini terletak di dekat markas Google di Silicon Valley, California. Perusahaan yang bermula di tangan Larry Page dan Sergey Brin ini berkembang pesat, memiliki insinyur-insinyur berkualitas yang menghubungkan seluruh dunia.

Ambisi untuk menyediakan roadmap digital untuk seluruh informasi di dunia ini tadinya berawal dari niatan Page dan Brin untuk membuat indeks seluruh situs yang ada dunia, untuk mempercepat pencarian.
Selain menimbulkan decak kagum, Google juga magnet cibiran. Lebih dari satu miliar pengguna layanan mereka dikumpulkan data-datanya agar bisa dicari oleh pengguna lainnya. Ini memicu keluhan privasi dari seluruh dunia.

Google juga mempelajari kebiasaan surfing para netizen agar bisa mengerti bagaimana sikap online setiap penggunanya. Hal ini bertujuan untuk menyasarkan iklan secara lebih tepat, kepada orang yang akan tertarik untuk membelinya.

Dari bisnis ini, Google mengeruk US$23 miliar hanya dalam enam bulan pertama 2012. Google memang buka-bukaan via online, namun anda takkan bisa mengintip ke dalam gedungnya tanpa tur virtual ini.
Kini, misi Google selanjutnya adalah mencari cara untuk mengurangi konsumsi tenaga guna melindungi lingkungan hidup dan menekan biaya. Pastinya hal ini amat penting, mengingat Google membutuhkan listrik besar untuk menjalankan mesin-mesin itu. [sumber]
Follow Our Twitters

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top