Breaking News
Loading...
Loading...
Oct 10, 2012

9 Pencemaran Lingkungan Paling Mematikan di Dunia

Lebih dari 100 juta orang di dunia terancam bahaya dari bahan kimia beracun. Racun-racun itu berasal dari kegiatan pertambangan, industri pertanian hingga industri senjata.

"Secara global, sebanding dengan dampak AIDS/HIV atau malaria yang harus menyadarkan kita untuk mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini," ujar Presiden LSM Blacksmith Institute, Richard Fuller, yang berbasis di New York, seperti yang dilaporkan ABC News pada 23 Juli 2012.

Sejak tahun 2006, LSM ini telah memerilis sebuah laporan setiap tahunnya yang menunjukkan bahwa ada ancaman racun di dunia dan lebih dari 2.500 tempat di dunia yang memiliki tingkat pencemaran sangat parah.

"Semua dari tempat sangat tragis, mengerikan, mengejutkan, dan akan membuat perut Anda sakit," kata Fuller.

Ada banyak tempat yang memiliki tingkat polusi yang tinggi sehingga menyulitkan para ahli untuk menentukan secara tepat tempat yang terburuk. Namun, berikut 9 tempat paling tercemar dengan masing-masing tipe racun:
Pencemaran Udara Terburuk di Linfen, Cina
Pencemaran Udara Terburuk di Linfen, Cina
Menurut laporan World Bank, Linfen merupakan kota dengan polusi udara yang terburuk. Kota ini berada di Provinsi Shanxi, merupakan pusat industri batubara nasional. Emisi dari kendaraan dan industri batubara di tempat ini akan membuat penduduk tersedak debu batubara.

Tingginya tingkat polusi terdiri dari debu yang bertebangan, karbon monoksida, sulfur dioksida dan arsenik yang memakan korban hingga angka 3 juta jiwa. Klinik kesehatan di kota ini banyak menerima pasien yang menderita bronkitis, pneumonia, penyakit paru-paru, dan keracunan pada anak-anak yang mengkhawatirkan.

Industri Kimia di Bhopal, India
Industri Kimia di Bhopal, India
Bila melihat jumlah kematian, tragedi pencemaran bahan kimia yang terjadi di Bhopal India merupakan yang terburuk. Pada Desember 1984, 40 ton gas asosianat bocor dari sebuah pabrik pestisida di tengah kota yang berpenduduk 1,8 juta jiwa.

Insiden itu menewaskan hampir 4.000 orang seketika dan meningkat menjadi 15.000 jiwa pada pekan-pekan berikutnya. "Sudah lebih dari 26 tahun setelah insiden itu. Tapi ribuan warga di Bhopal masih menderita dan meninggal akibat penyakit-penyakit kronis. Sebanyak 500.000 orang mengidap berbagai penyakit kronis akibat insiden tersebut," ujar penasihat senior sebuah LSM Australia, National Toxics Network, Dr Mariann Lloyd-Smith.

"Pada 1989, Union Carbide (perusahaan yang bertanggung jawab) telah menyetujui ganti rugi dan menyelesaikan kerugian keuangan. Namun sebagian besar korban tidak mendapat ganti rugi yang cukup untuk menutupi biaya pengobatan. Tempat tersebut juga pernah benar-benar dibersihkan dan tetap menahan penguapan limbah beracun yang dibuang. Air tanah yang terkontaminasi racun dalam jumlah tinggi juga menyebabkan bayi-bayi dilahirkan dengan cacat bawaan dan kerusakan otak. Sementara penduduk yang meminum air yang terkontaminasi terkena penyakit kulit, saluran pernafasan, dan pencernaan," lanjutnya.

Polusi Merkuri di Kalimantan Tengah, Indonesia
Pusat risiko polusi merkuri terbesar ada di Indonesia. Di Kalimantan Tengah, merkuri biasa digunakan untuk mengolah emas.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), pertambangan emas rakyat di daerah itu menghasilkan emisi sebanyak 45 ton merkuri ke lingkungan sekitarnya setiap tahunnya. Sementara total polusi pencemaran merkuri di dunia adalah lebih dari 900 ton.

Penambang emas mencampur cairan merkuri dengan lumpur dari dasar sungai yang mengandung emas. Emas dan merkuri pun membentuk sebuah amalgam, di mana emas dapat dipisahkan dari merkuri melalui proses pemanasan. Proses ini sering dilakukan di rumah sehingga orang-orang di sekitarnya otomatis akan menghirup uap merkuri.

"Ada banyak kerusakan lingkungan karena masuknya zat merkuri ini ke lingkungan, selain itu ia (merkuri) mengubah ke methylmercury yang akan sangat berbahaya jika tertelan," ujar ahli polusi lingkungan dari University of Melbourne, Prof Ian Rae.

PBB saat ini masih merundingkan perjanjian yang diharapkan dapat menciptakan manajemen yang lebih baik dalam penggunaan merkuri. Termasuk pergantian bahan yang digunakan untuk industri, misalnya boraks.

"Penggunaan Endosulfan, pestisida organik kini telah dilarang di banyak negara karena insiden keracunan yang terjadi di Afrika, India dan Amerika Latin," kata Dr Lloyd Smith dari National Toxics Network.

Di Afrika Barat, ratusan petani kapas meninggal akibat terkena paparan pestisida dan makan makanan yang terkontaminasi.

"Di Kasargod, bagian selatan India, penyemprotan perkebunan kacang mete selama 20 tahun telah mewariskan penyakit, kematian, dan cacat. Banyak efek reproduksi, cacat bawaan, kerusakan otak, epilepsi, dan menurunkan IQ, menimbulkan keterlambatan pertumbuhan dan kanker," kata Smith.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Kasargod District Committee melaporkan tingkat kecacatan di daerah tersebut 73 persen lebih tinggi dari rata-rata dan tingkat keterbelakangan mental 107 persen lebih tinggi.

Pemerintah Negara Bagian Kerala berusaha memberikan pengobatan untuk mereka yang terkena dampak dan sudah ada 2.000 korban yang terdaftar. Kompensasi telah dibayarkan kepada keluarga dari 135 korban meninggal.

"Meskipun larangan sudah diberlakukan, tapi endosulfan dan racun tersebut masih ditemukan terkandung dalam air susu ibu (ASI). Endosulfat diizinkan digunakan dengan pendaftaran resmi di Australia sampai 12 Oktober 2012.

Sampah Industri Senjata Kimia di Dzerhinsk, Rusia
Lebih dari 270.000 ton sampah industri senjata kimia dibuang dalam kurun waktu antara tahun 1930 hingga 1998 di daerah itu. Menurut Blacksmith Institute, di Dzerhinsk bahan kimia mengubah air menjadi lumpur putih yang mengandung dioksin dan fenol tingkat tinggi yang bisa menimbulkan keracunan akut dan kematian. Levelnya dilaporkan 17 juta kali dari batas aman.

Kimia Organik di Sumqayit, Azerbaijan
Sumqayit merupakan pusat industri di Uni Soviet yang memiliki lebih dari 40 pabrik yang memproduksi bahan kimia industri dan pertanian.

Industri-industri ini menghasilkan 64.000 hingga 109.000 ton emisi berbahaya setiap tahunnya. Tingkat risiko kanker di daerah itu berada di angka 51 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional sehingga tingkat kematian akibat kanker 80 persen lebih tinggi.

Polusi Timbal di Tianying, Cina
19 Juta orang di dunia berisiko terkena dampak pencemaran dari proses pengolahan timbal di daerah ini. Tianying, yang terletak di Provinsi Anhui, Cina, merupakan salah satu pusat industri dan pengolahan timbal yang menyumbangkan setengah dari kebutuhan timah di Cina. Operasi-operasi dalam skala kecil yang tidak patuh menghasilkan konsentrasi timbal di udara dan tanah sehingga terjadi kandungan timbal 8,5 dan 10 kali lebih tinggi dari standar kesehatan nasional.

Kesehatan 140.000 orang berisiko tinggi terkena keracunan timbal. Blacksmith Institute mengatakan racun timbal ini akan menyebabkan beberapa dampak di antaranya menurunnya tingkat IQ, kesulitan belajar, gangguan pertumbuhan fisik, masalah pendengaran dan penglihatan, kerusakan ginjalm dan kerusakan otak.

Polusi Zat Hexavalent Chromium di Sukinda, India
Zat ini merupakan jenis logam yang dapat menyebabkan dan meningkatkan resiko kanker. Sukinda, daerah di negara bagian India Orrisa memiliki 97 persen cadangan bijih kromit terbesar di dunia. Kromit merupakan sumber kromium. Daerah ini juga merupakan tambang kromit terbuka terbesar di dunia.

Menurut Institute Blacksmith, pada tahun 2007 terdapat 12 tambang beroperasi tanpa adanya rencana pengelolaan lingkungan. Mereka menyebarkan limbahnya ke lingkungan sekitar termasuk sungai-sungai di daerah itu.

Tak hanya itu, penambang yang terbiasa terkena debu kromium dan air yang terkontaminasi mengalami berbagai gangguan fisik seperti pendarahan, TBC, dan asma.

Dalam beberapa kasus, kandungan krom ini berada pada 20 kali di atas standar keamanan internasional. Asosiasi Sukarelawan Kesehatan Orissa melaporkan bahwa 85 persen kematian di daerah pertambangan dan industri di daerah itu berhubungan dengan kromit.

Bencana Radiasi di Chernobyl, Ukraina
Bencana krisis reaktor nuklir Chernobyl 1986 benar-benar tragis. Pada bulan April tahun itu, pengujian di reaktor menyebabkan bencana besar. Tiga puluh orang tewas seketika dan 135.000 orang harus dievakuasi. Sementara diperkirakan hingga 5,5 juta orang di seluruh Eropa Utara mengidap penyakit akibat dari radiasi tersebut. Hingga saat ini, daerah tersebut menjadi kota mati yang tak berpenghuni.  (sumber)


Follow Our Twitters

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top