Breaking News
Loading...
Loading...
Sep 18, 2012

Buntut Sengketa Kepulauan Diayou (Senkaku)

Demonstrasi anti-Jepang Sabtu (15/6) merajalela di seluruh China akibat sengketa yang sedang meruncing soal Kepulauan Diayou (atau Senkaku dalam bahasa Jepang). Hal itu menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat Jepang yang tinggal di China.

Buntut Sengketa Kepulauan Diayou,pulau senkaku
Kepulauan Diayou - ist
Kegiatan bisnis Jepang di China juga sudah terpengaruh. Di Provinsi Shandong, mobil-mobil Jepang yang dipajang pada pameran sudah ditarik semua. Beberapa perusahaan Jepang mulai membatasi perjalanan bisnisnya. Sementara tur wisata masyarakat China ke Jepang dalam rangka pertukaran wisatawan kedua negara juga sudah dibatalkan.

Masyarakat China semakin khawatir terhadap peningkatan warga Jepang yang tinggal di China dan kian menimbulkan antipati. Di Shanghai, perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Jepang menyarankan para pekerjanya tidak bekerja lembur dan pulang lebih awal. Kebanyakan perusahaan-perusahaan Jepang di Shanghai berkantor dekat dengan Konsulat Jepang.

Banyak juga restoran Jepang di kota bisnis paling terkemuka ini mengibarkan bendera China untuk meredam sentimen anti-Jepang. Honda Motor Co di Weihai, kota pantai di provinsi Shandong, meminta panitia penyelengara pameran mobil tidak memajang mobil-mobil Jepang. Suzuki Motor Corp di kota itu sudah membatalkan mengikuti pameran ini. Hal yang sama juga dilakukan para dealer mobil Jepang lainnya di Weihai.

Kedutaan Besar Jepang di Beijing pada akhir pekan lalu mengeluarkan peringatan kepada warga Jepang di China agar tidak mendekat ke Kedubes Jepang yang menjadi sasaran demonstrasi. Kedubes juga meminta warga Jepang jangan bepergian di malam hari dan jangan berbicara keras-keras dalam bahasa Jepang. Serta, “jangan naik taksi sendirian.”

Seorang eksekutif Jepang di Beijing mengatakan: “Sejak pengumuman nasionalisasi Kepulauan Senkaku, saya dilecehkan di banyak tempat di China. Meski kemungkinan hanya sejumlah kecil masyarakat China bereaksi, tapi saya ingin merespons mereka dengan tenang,” katanya seperti dilaporkan koran Jepang Yomiuri Shimbun Senin (17/9).

Sebuah toko Jusco Huangdao milik orang Jepang di Provinsi Shandong, diserang para demonstran dan memutuskan menutup tokonya pada kemarin. Jaringan toko serba ada Isetan dan Ito-Yokado di Chengdu, Provinsi Sichuan, juga ditutup karena maraknya demonstrasi.

Diperkirakan demo anti Jepang makin memanas mulai Selasa (17/9/2012) besok, sehingga sekolah-sekolah Jepang di Beijing, Guangzhou dan Shenzhen mulai ditutup. “Jika demo anti Jepang makin meningkatkan kekerasan, mungkin anak dan isteri saya akan saya kirim kembali ke Jepang,” ujar eksekutif perusahaan Jepang di Shangai yang memilih mengamankan keluarganya. [mdr] sumber berita : inilah.com
Follow Our Twitters

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top