Terjebak di Antara Dua Kekasih
Tanya: Saya seorang wanita berumur 24 tahun. Saat
ini, saya mempunyai dua kekasih. Yang pertama, seorang duda dengan satu
anak berumur 31 tahun. Saya merasa cocok dengan dia dan merasa kehidupan
saya akan lebih nyaman dengan dia.
Yang membuat saya selingkuh karena hubungan kami tidak mendapat persetujuan keluarga besar saya. Saya mencoba membuka diri kepada orang lain karena saya tidak tega untuk menyakiti keluarga.
Kekasih selingkuhan saya masih sebaya. Dia adalah cinta pertama saya dulu. Dia gigih mendekati saya, dan keluarga saya. Yang tadinya saya tak ada rasa lagi dengan dia, perasaan cinta mulai tumbuh kembali di diri saya.
Masalahnya, kenyamanan yang saya dapat dengannya tak senyaman dengan pria duda tadi. Hanya, hubungan dengan selingkuhan mendapat restu dari dua keluarga. Dalam waktu dekat, selingkuhan saya ini juga berencana melamar saya. Saya bingung, takut mengambil keputusan salah dan tak tega meninggalkan kekasih saya yang duda.
AG
Jawab:
Memang sulit menentukan dua hati yang Anda cinta. Tapi, hidup itu harus memilih. Anda harus membuat pilihan yang sesuai dengan hati nurani, walau harus menyakiti salah satu dari mereka. Itu menjadi risiko Anda karena sudah bermain api.
Keputusan yang akan Anda ambil akan memberikan pelajaran bahwa menentukan hidup harus ada keyakinan yang terbaik. Keyakinan bahwa keputusan itu akan membuat Anda bangga karena sudah berani menentukan hidup dengan segala risiko.
Yakinkan hati dan beranikan mengambil sikap agar semua berjalan dengan baik. Kalau memang sudah ada yang ingin melamar, sebaiknya Anda terima dengan baik. Berikan penjelasan kepada yang pertama agar ikhlas untuk melepas dan saling medoakan yang terbaik dengan pilihan masing-masing.
Yang membuat saya selingkuh karena hubungan kami tidak mendapat persetujuan keluarga besar saya. Saya mencoba membuka diri kepada orang lain karena saya tidak tega untuk menyakiti keluarga.
Kekasih selingkuhan saya masih sebaya. Dia adalah cinta pertama saya dulu. Dia gigih mendekati saya, dan keluarga saya. Yang tadinya saya tak ada rasa lagi dengan dia, perasaan cinta mulai tumbuh kembali di diri saya.
Masalahnya, kenyamanan yang saya dapat dengannya tak senyaman dengan pria duda tadi. Hanya, hubungan dengan selingkuhan mendapat restu dari dua keluarga. Dalam waktu dekat, selingkuhan saya ini juga berencana melamar saya. Saya bingung, takut mengambil keputusan salah dan tak tega meninggalkan kekasih saya yang duda.
AG
Jawab:
Memang sulit menentukan dua hati yang Anda cinta. Tapi, hidup itu harus memilih. Anda harus membuat pilihan yang sesuai dengan hati nurani, walau harus menyakiti salah satu dari mereka. Itu menjadi risiko Anda karena sudah bermain api.
Keputusan yang akan Anda ambil akan memberikan pelajaran bahwa menentukan hidup harus ada keyakinan yang terbaik. Keyakinan bahwa keputusan itu akan membuat Anda bangga karena sudah berani menentukan hidup dengan segala risiko.
Yakinkan hati dan beranikan mengambil sikap agar semua berjalan dengan baik. Kalau memang sudah ada yang ingin melamar, sebaiknya Anda terima dengan baik. Berikan penjelasan kepada yang pertama agar ikhlas untuk melepas dan saling medoakan yang terbaik dengan pilihan masing-masing.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment