Tiga Cara Atasi Depresi Global Versi Soros
Miliarder Amerika Serikat George Soros mendesak agar para pemimpin Eropa bersatu untuk membuat simpanan bersama negara-negara Eropa untuk digunakan sebagai rekapitaliasi bank dan melindungi negara-negara rentan seperti Yunani agar tidak dinyatakan bangkrut.
Soros yang menikmati untung dari krisis moneter tahun 1992 menyatakan tugas para pemimpin Eropa paling penting saat ini adalah melindungi negara-negara Eropa dari ancaman gagal bayar utang.
"Baik Bank dan obligasi dari negara-negara yang terancam bangkrut seperti Italia dan Spanyol harus dilindungi. Untuk melepaskan tekanan surat utang negara seperti Italia, bank sentral Eropa (ECB) harus menurunkan tingkat suku bunganya," kata Soros seperti dikutip laman Reuters dari Financial Times, Jumat, 30 September 2011.
Bank Sentral Eropa, lanjut Soros, juga harus mendorong negara-negara Eropa untuk membiayai dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan surat utang jangka pendek (treasury bills) dan mewajibkan bank untuk membeli surat utang tersebut. Pada tahap tertentu surat utang tersebut dapat didiskon oleh Bank Sentral Eropa dengan syarat pembiayaan yang ringan, satu persen per tahun selama masa krisis Eropa.
"Bank Sentral Eropa beserta Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFSF) harus membeli obligasi di pasar global,"kata Soros.
Soros menjelaskan EFSF harus menjamin bank-bank melakukan rekapitalisasi agar bank tersebut dapat menjaga arus kredit dibawah pengawasan bank Sentral Eropa.
"Langkah ini membuat Yunani dapat bangkrut tanpa menyebabkan krisis global," katanya. "Namun bukan berarti Yunani dipaksa bangkrut, karena nasib Yunani ditentukan oleh Yunani itu sendiri," katanya. (eh)
sumber• VIVAnews
george soros (forbes.com) |
"Baik Bank dan obligasi dari negara-negara yang terancam bangkrut seperti Italia dan Spanyol harus dilindungi. Untuk melepaskan tekanan surat utang negara seperti Italia, bank sentral Eropa (ECB) harus menurunkan tingkat suku bunganya," kata Soros seperti dikutip laman Reuters dari Financial Times, Jumat, 30 September 2011.
Bank Sentral Eropa, lanjut Soros, juga harus mendorong negara-negara Eropa untuk membiayai dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan surat utang jangka pendek (treasury bills) dan mewajibkan bank untuk membeli surat utang tersebut. Pada tahap tertentu surat utang tersebut dapat didiskon oleh Bank Sentral Eropa dengan syarat pembiayaan yang ringan, satu persen per tahun selama masa krisis Eropa.
"Bank Sentral Eropa beserta Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa (EFSF) harus membeli obligasi di pasar global,"kata Soros.
Soros menjelaskan EFSF harus menjamin bank-bank melakukan rekapitalisasi agar bank tersebut dapat menjaga arus kredit dibawah pengawasan bank Sentral Eropa.
"Langkah ini membuat Yunani dapat bangkrut tanpa menyebabkan krisis global," katanya. "Namun bukan berarti Yunani dipaksa bangkrut, karena nasib Yunani ditentukan oleh Yunani itu sendiri," katanya. (eh)
sumber• VIVAnews
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment