Inilah Kronologi Tabrakan KA di Banjar
FOCUS-GLOBAL.CO.CC-Tabrakan Kereta Api Kutojaya jurusan Bandung-Kutoarjo dengan KA Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung di Stasiun Langen, Langensari, Banjar, Jawa Barat, menewaskan tiga orang dan puluhan lainnya luka-luka. Belum diketahui penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut. Polisi masih melakukan pemeriksaan dan dugaan sementara akibat human error.
Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi? Saksi mata bernama Ipong (26), warga Bandung, mengatakan, sebelum kejadian, KA Kutojaya yang ditumpangi sedang berhenti di Stasiun Langen sekitar pukul 03.00. Kereta tersebut menunggu KA Mutiara Selatan yang juga akan melewati stasiun tersebut dari arah berlawanan.
Ia yang duduk di kursi gerbong paling belakang bersama istrinya tiba-tiba merasakan goncangan keras dan mendengar suara hantaman. Peristiwa tersebut membuat seluruh penumpang panik dan berhamburan keluar. Ipong langsung membangunkan istrinya, Hotimah, yang sedang tidur dan menariknya keluar. Suara keras dan goncangan tersebut belakangan diketahui karena KA Mutiara Selatan menabrak KA Kutojaya dari arah depan.
"Kereta api yang saya tumpangi sedang berhenti, tiba-tiba ada goncangan saya langsung lari keluar gerbong sambil menarik istri saya keluar," kata Ipong yang tidak mengalami luka.
Sementara penumpang lain yang berada dalam satu gerbong bersama Ipong, di bagian gerbong depan berdekatan dengan lokomotif, banyak yang terluka. Terutama, kata Ipong, penumpang yang sedang berada di pintu gerbong depan ada yang terjepit karena terlambat menyelamatkan diri bahkan ada yang berloncatan keluar gerbong.
Penumpang lain yang mengalami luka akibat terjepit, Poniman (40) warga Cikutra, Bandung, mengatakan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, ia sedang duduk di gerbong bagian tengah. Dalam peristiwa itu, Poniman terjepit dan pingsan hingga kembali sadar setelah dievakuasi ke RSUD Kota Banjar.
"Saya pingsan waktu itu karena dada saya terjepit. Sebelum tabrakan ada yang teriak, kereta tabrakan, saat itu memang terdengar benturan," kata Poniman saat dirawat di Ruang Raflesia RSUD Kota Banjar.
Akibat peristiwa itu, dua lokomotif KA tersebut bagian depan rusak dan gerbong penumpang yang mengalami rusak berat menimpa KA Kutojaya bagian gerbong depan. Sementara gerbong lainnya utuh. Gerbong yang tidak ringsek kemudian melanjutkan perjalanan.
Dua masinis KA tersebut selamat dan telah diamankan aparat Kepolisian Polres Banjar untuk dimintai keterangan. Gerbong paling depan dan lokomotif KA Kutojaya masih berada di jalur rel, dan masih dalam proses evakuasi petugas untuk mengangkat kembali pada posisi di atas bantalan rel.
Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi? Saksi mata bernama Ipong (26), warga Bandung, mengatakan, sebelum kejadian, KA Kutojaya yang ditumpangi sedang berhenti di Stasiun Langen sekitar pukul 03.00. Kereta tersebut menunggu KA Mutiara Selatan yang juga akan melewati stasiun tersebut dari arah berlawanan.
Ia yang duduk di kursi gerbong paling belakang bersama istrinya tiba-tiba merasakan goncangan keras dan mendengar suara hantaman. Peristiwa tersebut membuat seluruh penumpang panik dan berhamburan keluar. Ipong langsung membangunkan istrinya, Hotimah, yang sedang tidur dan menariknya keluar. Suara keras dan goncangan tersebut belakangan diketahui karena KA Mutiara Selatan menabrak KA Kutojaya dari arah depan.
"Kereta api yang saya tumpangi sedang berhenti, tiba-tiba ada goncangan saya langsung lari keluar gerbong sambil menarik istri saya keluar," kata Ipong yang tidak mengalami luka.
Sementara penumpang lain yang berada dalam satu gerbong bersama Ipong, di bagian gerbong depan berdekatan dengan lokomotif, banyak yang terluka. Terutama, kata Ipong, penumpang yang sedang berada di pintu gerbong depan ada yang terjepit karena terlambat menyelamatkan diri bahkan ada yang berloncatan keluar gerbong.
Penumpang lain yang mengalami luka akibat terjepit, Poniman (40) warga Cikutra, Bandung, mengatakan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, ia sedang duduk di gerbong bagian tengah. Dalam peristiwa itu, Poniman terjepit dan pingsan hingga kembali sadar setelah dievakuasi ke RSUD Kota Banjar.
"Saya pingsan waktu itu karena dada saya terjepit. Sebelum tabrakan ada yang teriak, kereta tabrakan, saat itu memang terdengar benturan," kata Poniman saat dirawat di Ruang Raflesia RSUD Kota Banjar.
Akibat peristiwa itu, dua lokomotif KA tersebut bagian depan rusak dan gerbong penumpang yang mengalami rusak berat menimpa KA Kutojaya bagian gerbong depan. Sementara gerbong lainnya utuh. Gerbong yang tidak ringsek kemudian melanjutkan perjalanan.
Dua masinis KA tersebut selamat dan telah diamankan aparat Kepolisian Polres Banjar untuk dimintai keterangan. Gerbong paling depan dan lokomotif KA Kutojaya masih berada di jalur rel, dan masih dalam proses evakuasi petugas untuk mengangkat kembali pada posisi di atas bantalan rel.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment