Inilah Proyek-Proyek Raksasa SBY-Boediono (II)
Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono berjanji merampungkan sejumlah megaproyek sebelum pemerintahan mereka berakhir pada 2014 mendatang."Proyek Jembatan Selat Sunda ditargetkan akan mulai dikerjakan pada 2014," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2010.
Menurut Hermanto, proyek raksasa senilai US$15 miliar, atau sekitar Rp150 triliun tersebut, nantinya akan terdiri dari satu jalur ganda kereta api dan di kiri kanannya dibangun lajur kendaraan roda empat. "Saat ini kami sedang menyiapkan studi detailnya," ujarnya.
Sebab, dia menambahkan, selain untuk jalur transportasi, jembatan tersebut juga akan menjadi sarana sejumlah utilitas seperti sambungan telepon, kabel listrik, pipa gas, dan energi lainnya yang melintasi Selat Sunda dan menjadi penghubung antara Pulau Jawa dengan Sumatera.
"Untuk itu, studi proyek ini dikerjakan bersama antara Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Bappenas, BUMN, BUMND, dan mitra swasta," kata Hermanto.
Sedangkan mengenai pendanaan proyek--yang rencananya mulai digarap di masa SBY dan akan berlanjut di masa presiden berikutnya--selain dari pemerintah juga akan dibantu swasta dan pinjaman perbankan.
"Tapi, untuk pengerjaan proyek tetap pemerintah kepalanya," tuturnya.
Selain proyek Jembatan Selat Sunda, proyek infrastruktur raksasa lain yang juga ditargetkan pemerintahaan SBY - Boediono di antaranya adalah Rel Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dan pengembangan Bandara Udara.
Pengerjaan proyek rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten diperkirakan akan memakan waktu hingga lima tahun. Masa itu mencakup waktu tiga tahun untuk pembebasan tanah. Sisanya, dua tahun untuk pengerjaan fisik.
Proyek rel kereta sepanjang 30,3 kilometer ini merupakan proyek infrastruktur yang telah ditawarkan pemerintah melalui mekanisme kerjasama pemerintah-swasta.
Sejumlah Bandara juga akan dipercantik dan dikembangkan pemerintah melalui perusahaan BUMN terkait, seperti Bandara Ngurah Rai Denpasar-Bali.
PT Angkasa Pura I merevisi rencana investasi untuk pengembangan Bandara Ngurah Rai Denpasar dari sebelumnya Rp2 triliun menjadi Rp1,9 triliun.
Pengurangan nilai investasi sebesar Rp100 miliar itu dilakukan setelah adanya analisis dan verifikasi rencana pengembangan bandara oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment