Teror Bom Setiabudi, 3 Saksi Diperiksa
Pasca-mendapatkan ancaman bom pada Kamis (5/8/2010) pagi, suasana gedung Atrium Setiabudi yang terletak di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, tampak kembali normal. Kini, baik para pegawai maupun pengunjung gedung perkantoran itu pun terlihat kembali beraktivitas seperti sebelumnya.Ancaman bom pagi tadi diterima salah satu perusahaan yang berkantor di gedung itu, yakni PT Asuransi MAI Park melalui e-mail kantor. Saat itu, tiga karyawan, yakni Satria Indra Putra, Rini Wulandari, dan Bintoro Wisnu secara bersamaan mendapatkan e-mail yang berisi ancaman bom pada pukul 08.19. E-mail yang diterima berasal dari alamat al.osam@yahoo.com atas nama Al Osam dengan subyek: “Bom akan meledak di Setiabudi Atrium”.
“Ancaman dikirim ke e-mail center maipark@maipark.com. Yang menerima tiga karyawan, tapi tidak ditujukan ke mereka. Mereka hanya membuka pertama kali. Ancaman ditujukan ke e-mail kantor, bukan e-mail pribadi," ujar Eko salah seorang karyawan PT Asuransi MAI Park, Kamis.
Ancaman bom melalui e-mail itu bertuliskan: "Saya akan meledakan sebuah bom berkekuatan besar di lantai 3, 4, dan 5 Setiabudi Atrium Building. Bom ini akan meledak pukul 10.00 dan akan menghancurkan seleruh gedung”.
Di gedung tersebut terdapat 57 tenant. Di antaranya PT Bank Permata, PT Bakrie Contruction, dan PT Energy Transporter Indonesia.
Mendengar adanya ancaman bom, semua pengunjung dan karyawan pun kemudian dievakuasi ke luar gedung. Selang beberapa waktu, tim Gegana Polda Metro Jaya pun tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran tepat pada pukul 10.45.
"Anggota Densus sekitar sepuluh orang dan Gegana 13 orang langsung menyisir lokasi," ujar Kompol I Gede Ardhana, Kapolsek Setiabudi.
Terkait kasus itu, Ardhana mengungkapkan, sejauh ini sudah tiga saksi diperiksa. Sayangnya, dia tidak mau mengungkapkan identitas saksi yang diperiksa tersebut.
"Ancamannya melalui e-mail yang diterima sebanyak dua kali pukul 08.19 dan 08.20. Sekarang kasus ini ditangani oleh Polda Metro Jaya," ujarnya.
Tanti (26), karyawati PT Saipem Oil & Gas, mengaku tidak begitu panik saat mendengar isu bom tersebut. Menurutnya, kepanikan juga tidak terjadi pada karyawan lainnya lantaran di gedung itu banyak terdapat perusahaan asing dan ekspatriat sehingga simulasi sudah sering diadakan.
"Kami memang sempat dievakuasi, lebih kurang sekitar satu jam. Tapi, tidak ada kepanikan yang berarti," kata Tanti yang berkantor di lantai enam gedung tersebut.
Namun, kata Tanti, sebagian perusahaan justru memilih memulangkan karyawannya ketimbang melanjutkan aktivitas di perusahaan tersebut.
Sumber Berita : Kompas.com
ShareThis
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment