Sondhi Limthongkul Terancam 15 Tahun
Jaksa Thailand mendakwa pemimpin gerakan kaos kuning pendukung kerajaan, Sondhi Limthongkul, dengan tuduhan penghinaan terhadap kepala negara pada Senin (5/7/2010).Kejahatan terhadap petinggi negara, atau membuat tanggapan dianggap menghina kerajaan, bahkan mengulangi yang orang lain katakan, diancam hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun di Thailand.
"Saya diperlakukan tidak adil dalam perkara ini, karena saya tidak memakai pidato itu untuk menghina kerajaan, tapi melindunginya," kata Sondhi, yang dikenal sebagai pemimpin kaos Kuning ketika memaksa penutupan bandar udara utama Bangkok pada Desember 2008.
Tanggapan itu, yang membuatnya mendapat kesulitan, pertama kali dibuat kaos Merah pesaingnya, Daranee Chanchoensilpakul, yang kemudian dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada 2009.
Perkara itu terkait dengan perpecahan politik negara tersebut, dengan kelompok Sondhi menentang mantan PM Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta 2006 dan kemudian dihukum, karena korupsi.
Kaos Merah pendukung Thaksin menuduh beberapa penasihat raja merencanakan kudeta 2006 itu.
Kaos Kuning pimpinan Sondhi menyatakan Thaksin mencoba meruntuhkan kewenangan Raja Bhumibol Adulyadej dan menuduh beberapa pendukungnya memiliki agenda republik, yang terlarang di kerajaan itu.
Sondhi lolos dari percobaan pembunuhan pada April 2009. Ia dan kelompoknya tidak muncul saat kaos Merah melumpuhkan sebagian kota itu selama hampir dua bulan sebelum ditumpas tentara pada 19 Mei.
BANGKOK, KOMPAS.com -
Salam Sonia
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment