Breaking News
Loading...
Loading...
Jul 23, 2010

Polisi Gebuk Istri Pejabat

Polisi berpakaian preman memukul istri seorang pejabat provinsi. Mereka mengira perempuan itu salah seorang dari banyak warga China yang mengajukan petisi ke kantor pemerintah dengan harapan kekeliruan segera ditangani.


Kasus kesalahan mengenali orang itu menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pengguna internet China, dan menyoroti pelecehan yang rutin dialami kelompok pemberi petisi di China oleh polisi dan orang bayaran yang ingin membungkam mereka, demikian laporan China Daily, Rabu (21/7). Enam personel keamanan menangkap Chen Yulian, istri seorang penegak hukum provinsi, Juni lalu, ketika perempuan tersebut mulai memasuki bangunan kantor suaminya, yang juga menjadi markas partai Provinsi Hubei, lapor koran tersebut.

"Peristiwa itu adalah salah-pengertian total," kata pemimpin Partai Komunis biro wilayah, kepada China Daily. "Personel polisi kami tak pernah menyadari bahwa mereka memukuli istri seorang pemimpin senior."

Para pemimpin China terobsesi untuk memelihara kestabilan sosial dan membangun masyarakat yang harmonis. Ribuan orang yang mengeluarkan petisi untuk menyampaikan keluhan mereka ke Beijing setiap hari. Banyak keluhan mereka berpangkal dari penyitaan tanah. Yang lain berusaha membicarakan kembali rencana pemutusan hubungan kerja dari perusahaan yang bangkrut di sektor perusahaan negara China tahun 1990-an.

Personel keamanan yang memukuli Chen sampai babak-belur belakangan diidentifikasi sebagai personel keamanan masyakat dari Wuhan, ibu kota provinsi tersebut. Mereka telah mendapat tugas menjaga bangunan kantor itu dan menaklukkan pemberi petisi. "Pukulan keras demi pukulan menghujani muka perempuan tersebut selama lebih dari 16 menit," kata laporan itu.

Chen ambruk ke tanah meskipun dia berusaha menjelaskan bahwa suaminya bekerja di bangunan kantor tersebut. Ia kemudian dibawa ke kantor polisi dan dibentak-bentak ketika dia meminta diberi pengobatan, kata surat kabar itu.

Serangan tersebut membuat perempuan itu menderita gegar otak dan kerusakan otak serta jaringan syaraf. Chen dibebaskan dan dikirim ke rumah sakit setelah dia menghubungi suaminya melalui telepon, dan para pejabat senior polisi meminta maaf yang sedalam-dalamnya.

"Apakah ini berarti polisi tak boleh memukul istri para pemimpin, tapi rakyat jelata boleh digebuki?" begitu pertanyaan seorang pengunjung ke bangsal Chen sebagaimana dikutip China Daily.
Sumber Kompas.com


www.focus-global.tk

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top