Gawat.....! Gunung Lumpur Lapindo Bergerak
Pergerakan ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap kekuatan tanggul. Karena pergerakan lumpur bercampur air itu sedang mencari titik keseimbangan alamiah. Jika terjadi longsoran, maka Jl Raya Porong terancam.
"Air memiliki gaya tekan ke bawah sama dengan gaya dorong ke samping, jika yang ada di sekitar tanggul adalah air, jebolnya atau longsornya tanggul mungkin saja terjadi," tutur staf Humas BPLS Ahmad Kusairi, dikutip surya.co.id. Sabtu (24/7).
"Air memiliki gaya tekan ke bawah sama dengan gaya dorong ke samping, jika yang ada di sekitar tanggul adalah air, jebolnya atau longsornya tanggul mungkin saja terjadi,"
Staf Humas BPLS, Ahmad Kusairi
Dijelaskan Ahmad, kondisi lumpur di sekitar gunung lumpur jika dilihat dari atas memang mengering. Namun di bagian bawah belum tentu kering sehingga masih menimbulkan gerakan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, BPLS terus memantau dan menangani agar permukaan lumpur dan tanggul dalam kondisi aman. Caranya, yakni meninggikan tanggul satu meter di titik 21 hingga 71 di Desa Siring, Kecamatan Porong hingga Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin.
Ari menjelaskan, di kolam penampungan lumpur di Siring hingga Ketapang merupakan titik terendah sehingga air bercampur lumpur bakal menggenanginya. Selain itu, di sekitar exit Tol Porong yang masih masuk Desa Siring juga mengalami penurunan tanah sekitar 90 cm.
Seperti diberitakan, peninggian tanggul dilakukan karena tanggul di sekitar Desa Siring belum sesuai dengan rencana awal yaitu 11 meter dari permukaan laut. Tinggi tanggul sekarang ini sekitar sembilan meter sehingga masih perlu peninggian. Jika peninggian selesai, maka elevasi tanggul mencapai 10 meter dan mendekati desain rencana awal tanggul. (*)
Editor : widodo
Sumber.Tribunnews.com
www.focus-global.tk
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment