Flute Selamatkan Nyawa Ayah
Maut nyaris menjemput nyawa Mark Bell. Pria paruh baya itu mengalami kecelakaan sepeda motor. Tulang punggungnya patah. Ia juga mengalami pendarahan di otak. Paru-parunya pun terluka, sementara 12 tulang rusuknya patah. "Mark Bell mengalami koma," kata dokter yang merawatnya.Sebagaimana The Sun menulis pada Senin (5/7/2010), sudah lima hari lamanya, warga Corby, Northants, Inggris, tersebut berada dalam kondisi koma. Dokter di rumah sakit pun demi upaya penyembuhan meminta istri Bell, Fleur, terus berupaya berbicara kepada suaminya yang tergolek di tempat tidur tersebut. "Ini untuk mengupayakan agar Bell bisa sadar," kata pihak rumah sakit.
Sayang, upaya itu terkesan tak membuahkan hasil. Meski begitu, Fleur, perempuan berusia 41 tahun itu tak kehabisan akal. Ia akhirnya memboyong piranti yang berisikan rekaman permainan flute anak perempuan pasangan itu, Rebecca.
Rebecca, bocah berusia sepuluh tahun itu, memang keranjingan memainkan alat musik tiup tadi. Ia memang sudah lama ikut pelatihan musik. Jadilah, Rebecca memang membuat Mark Bell jatuh hati lantaran permainannya itu. Sebelum kecelakaan, Bell begitu bungah kalau sang putri tengah beraksi.
Berangkat dari kebiasaan itulah, Fleur pun kini selalu memperdengarkan untaian musik flute Rebecca demi kesembuhan suaminya. Alhasil, upaya itu justru membuat kondisi Bell membaik. "Matanya mulai terbuka dan itu pertanda baik," kata Fleur.
Kendati demikian, Mark Bell memang mesti harus melewati banyak terapi untuk kembali ke kondisi normal, meski, boleh jadi, sesuai pemeriksaan dokter, selamanya Bell tak bisa berjalan kaki lagi.KOMPAS.com —
Salam Sonia
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment