Breaking News
Loading...
Loading...
Jul 6, 2010

7 Tips dan Trick Jitu Mengendalikan Suami anda yang Pemboros

Percaya atau tidak, tak ada yang dapat mengendalikan masalah uang selain cinta. Anda dapat mengubah sifat pasangan yang pemboros tanpa harus bercerai.


Bila Anda prihatin dengan sifat pasangan yang pemboros, tidak perlu lagi mendengar hal-hal klise mengenai bagaimana masalah keuangan dapat melahirkan kesedihan, stres, bahkan perpisahan. Yang mungkin tidak Anda ketahui adalah bahwa ada banyak cara yang praktis untuk menemukan keharmonisan masalah uang dengan pasangan tersayang. Bagaimana caranya?

1.Selesaikan Utang-Piutang
Mungkin Anda pernah mendengar, dengan kekayaan yang tidak setara, Anda berdua tidak mungkin dapat bersatu. Untungnya hal ini tidak betul. Bunga kartu kredit Anda lepas kendali? Segera cari bunga yang lebih rendah.

Ada orang-orang yang memiliki sifat dan kebiasaan yang sama dalam masalah uang. Pada hampir semua hubungan suami-istri, selalu ada masalah keuangan yang harus dihadapi. Pasangan yang sukses merupakan pasangan yang mengerti dan berhasil mengatasi masalah keuangan secara bersama-sama.

Seorang suami, sebut saja Didi, mengungkapkan, ia dan tunangannya sama-sama boros sampai suatu hari mereka kehilangan pekerjaan. Didi yang terlebih dahulu mengubah kebiasaan borosnya lalu bersama-sama dengan pasangannya, mereka berdua dapat mengatasi masalah utang-piutang yang harus dibayar dari jumlah yang besar menjadi nol.
Intinya, jangan pernah menunda masalah utang-piutang. Utang yang dibiarkan justru akan semakin besar dan melilit Anda. Dan yang lebih penting lagi, buang jauh-jauh kebiasaan berutang.

2. Sesuaikan Sikap

Bila Anda termasuk tipe penghemat, Anda mungkin berhak untuk mendapatkan penghargaan dalam menangani masalah keuangan. Tetapi bila termasuk tipe pemboros dan tipe orang yang selalu merasa paling benar dalam hubungan Anda dan pasangan, berarti Anda sudah kalah sebelum memulainya.

Ninis, misalnya, mengaku nyaris ribut besar dengan suaminya saat mengetahui pasangannya tipe orang yang selalu membayar kartu kredit dengan bayaran minimum. Belum lagi tagihan lain yang belum dilunasinya. Padahal, sang suami berpendidikan tinggi. Bagaimana seorang yang pintar dapat begitu bodoh dalam mengatur keuangan?

Pasangan yang pemboros pasti sudah siap membela diri. Dia mungkin sama tidak mengertinya dengan Anda, bagaimana cara uang bekerja dan ketidaktahuan tersebut dapat membuat dia merasa terancam. Uang dapat berarti kekuasaan dan kebebasan. Nah, rencana Anda untuk mengurangi kekuasaan serta kebebasan itulah yang membuat pasangan merasa dijebak.

Sebenarnya, orang-orang yang tidak memiliki sikap yang sama dalam mengatur keuangan, cenderung tidak cocok bila mereka menjadi sebuah pasangan. Biasanya orang yang hemat menjadi lebih cermat dan cenderung membuat pasangannya yang pemboros menjadi panik dan menjadi lebih boros lagi. Alhasil, si hemat terpaksa menghemat lagi demi lebih menekan pengeluaran.

Namun semangat ini dapat diubah walaupun bila Anda berdua mulai menjadi pemboros. Bila salah satu lebih prihatin dengan masalah keuangan dan berusaha menekan pengeluaran, yang lainnya berontak dengan bersikap lebih boros lagi. Yang jelas, mengubah aturan memerlukan kompromi . Ini hal yang sangat penting bagi setiap hubungan. Pemboros memerlukan rem tetapi penghemat mungkin perlu mengurangi keketatannya dalam pengeluaran.

3. Jaga Ucapan

Tanyakan pada si pemboros, apa tanggapannya terhadap kata-kata "anggaran belanja", "rencana pengeluaran" dan "hemat". Dia pasti akan mengatakan, kata-kata tersebut sesungguhnya berarti "berkorban", "kerugian/perampasan", dan "kematian".

Yang perlu Anda lakukan adalah membuat anggaran belanja dan tujuan yang nyata. Untuk memastikan Anda mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang diinginkan dan menghindari diri membeli barang-barang yang tidak penting dan diperlukan, diskusikan bersama apa yang Anda berdua inginkan dalam hidup ini. Namun sedapat mungkin hindari kata-kata yang membosankan seperti "pensiun", "rumah baru", "uang liburan". Bicarakan bagaimana Anda ingin merasakan uang anda dalam 5, 10, dan 30 tahun mendatang. Pemboros yang bebas melakukan apa saja dengan kartu kreditnya mungkin akan memberikan respons yang santai. Tetapi dia harus menyadari, dia juga memerlukan hal-hal konkret seperti tujuan yang akan dicapai dalam waktu dekat dan jangka panjang.

Pastikan daftar tujuan Anda berdua merupakan daftar gabungan dari Anda berdua dan merupakan daftar yang masuk akal. Baca buku-buku yang memberikan inspirasi. Buku yang baik dapat mempengaruhi Anda untuk melakukan hal yang sama.

4. Memperlihatkan Pengeluaran

Pemboros cenderung mengikuti motto "hidup untuk hari ini". Itulah sebabnya, berapa pun uang yang mereka keluarkan untuk secangkir kopi atau makan siang, bukan merupakan hal besar. "Suami saya tidak menyadari, bagaimana pengeluaran untuk makan siang, sepatu, baju, dan lainnya. Uang dia terbuang dengan cepat," cerita seorang wanita. "Kan, hanya Rp 20.000 bukan Rp 80.000," kata pasangannya membela diri.

Lalu bagaimana menyikapinya? Mungkin Anda dapat memperlihatkan pasangan dengan gambaran yang lebih besar. Misalnya, dengan mengatakan, Rp 20.000 dikalikan dengan 300 hari, hasilnya menjadi Rp 6.000.000 per tahun. Nah, melihat angka sebesar itu, mungkin pasangan akan tersadar dan mengubah sikap borosnya.

Di papan untuk menuliskan pesan, Anda dapat menempelkan tulisan dengan judul "Uang Papa" yang dapat membuat pasangan sadar, dengan mentraktir teman-temannya berarti dia telah mengeluarkan uang begitu banyak. Uang yang sebetulnya dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting bagi keluarganya.

Dengan demikian pasangan akan mengurangi pengeluarannya untuk mentraktir teman-temannya. Sebaliknya, Anda dapat menawarkan pasangan untuk mengajak teman-temannya makan bersama di rumah yang biayanya jauh lebih murah daripada makan di restoran.

Bila Anda memiliki program komputer untuk keuangan pribadi, Anda dapat mencetaknya untuk melihat pengeluaran tahunan dari segala sisi. Hal ini dapat membantu Anda berdua untuk menentukan pos/bagian mana yang harus dikurangi.

5. Rekening Pribadi

Anda dapat mengatur keuangan dengan berbagai cara. Namun metode yang tampaknya lebih tepat bagi pemboros adalah rencana "bersama dan terpisah". Untuk gaji Anda berdua, buka rekening atas nama Anda berdua dan pakai untuk membayar tagihan bulanan. Sebaiknya, pasangan yang hemat yang bertanggung jawab melakukan pembayaran tagihan bulanan. Kebanyakan para pasangan merasa lebih nyaman bila salah satu dari mereka yang bertanggung jawab melakukan tugas ini.

Langkah berikut, masing-masing dari Anda membuka rekening sendiri-sendiri dengan perjanjian yang telah disepakati tentang jumlah yang ditransfer dari rekening bersama ke rekening masing-masing. Dengan demikian, masing-masing dapat bebas menggunakan uang dari rekening masing-masing tanpa pengawasan dari salah satu pasangan.
Anda juga dapat melakukan sebaliknya, yaitu dari rekening masing-masing tempat gaji ditransfer, dipindah ke rekening bersama dengan jumlah uang yang sudah ditentukan untuk pembayaran tagihan bulanan.

6. Tentukan Bersama

Bila pengeluaran untuk pembelian perlengkapan rumah tangga yang harganya mahal dan menggunakan uang dari rekening bersama, pembelian tersebut harus dibicarakan dan disetujui bersama terlebih dahulu. Bila keuangan Anda berdua terbatas, tentukan berapa pengeluaran yang akan disetujui bersama untuk pembelian barang yang harganya tidak murah itu.

7. Jangan Putus Asa

Kebanyakan masalah keuangan keluarga dapat diatasi dengan kesabaran dan dengan berjalannya waktu. Anda berdua hanya memerlukan ruang gerak bagi masing-masing pasangan.

Minta Bantuan Jika....

1.Suami Suka Berjudi

Janji untuk berubah hanyalah janji. Pada kenyataannya, dia tidak pernah berubah. Bila pasangan yang senang berjudi menyadari hal ini dan menyadari bahwa hal ini merupakan masalah yang serius dan dia tidak keberatan untuk mencari jalan keluarnya namun berulang kali jatuh lagi, jelas perlu penanganan yang serius. Carilah bantuan.

2.Tak Mau Berubah

Pasangan yang boros menyembunyikan rekening atau membuka rekening sendiri secara sembunyi-sembunyi. Konsultasi ke psikolog, penasihat perkawinan, ahli keuangan, sangat diperlukan. Tetapi bila pasangan menolak untuk berkompromi, berarti keuangan Anda berada dalam bahaya. Anda perlu melakukan langkah hukum untuk memisahkan keuangan Anda bila tidak ingin bercerai.

Dalam hal ini, masalahnya bukan merupakan masalah kecil dan tidak dapat anda atasi sendiri. Anda perlu berkonsultasi dengan pengacara mengenai aturan yang berlaku untuk status Anda. Minimal, Anda sudah harus mulai waspada dengan kepemilikan yang serba terpisah. (Nova/Aline)


Salam Sonia

0 Leave Your Comment :

Post a Comment

Thanks you for your visit please leave your Comment

Back To Top