13 Bayi Meninggal Saat Proses Kelahiran
Sebanyak 13 bayi dan enam ibu meninggal saat proses persalinan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, sejak Januari hingga Juli 2010.Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Sabtu (17/7/2010), mengatakan, masih tingginya angka kematian bayi dan ibu saat proses persalinan karena kurangnya kesadaran korban dan keluarganya.
"Rata-rata bayi dan ibu hamil yang meninggal itu karena proses persalinannya masih dibantu dukun beranak," kata Multi.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melahirkan dengan dibantu dukun beranak, tetapi masih ada masyarakat yang "bandel" dengan alasan ekonomi.
"Padahal, pemerintah telah menggratiskan biaya perawatan kesehatan bagi masyarakat miskin, tapi kenapa masih ada masyarakat yang memilih melahirkan dengan cara tradisional yang risikonya cukup tinggi itu," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melahirkan dengan bantuan dukun beranak. "Kalaupun terpaksa, setidaknya dukun beranak itu didampingi oleh seorang perawat," katanya.
Peran dukun beranak saat ini memang masih dibutuhkan, misalnya, untuk merawat bayi setelah proses persalinan selesai, seperti memandikan dan merawat si bayi.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, pada tahun 2010 kelahiran bayi di kota itu mencapai sekitar 12.000 per tahun atau sekitar 1.000 bayi per bulan dan sebanyak 33 bayi per hari.
Sumber-http://regional.kompas.com/read/2010/07/17/15193142/13.Bayi.Meninggal.Saat.Proses.Kelahiran-5
www.focus-global.tk
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment