MER-C ke Gaza Lagi Pakai Pinisi
isi Menembus GazaLembaga kemanusiaan MER-C merencanakan keberangkatan lagi ke Jalur Gaza melalui jalur laut setelah upaya melalui jalur darat masih terhambat. Kali ini bahkan misi tersebut akan menggunakan pinisi. Rencananya kapal tersebut akan diberangkatkan dari Jakarta.
"Kami berencana membeli pinisi. Perjalanannya akan memakan waktu dua puluh sampai tiga puluh hari," tutur Ketua MER-C Jose Rizal Jurnalis dalam konferensi persnya tentang kepulangan salah seorang sukarelawan MER-C, Nurfitri Taher, Senin (21/6/2010).
Sebelumnya, MER-C berencana kembali ke Gaza melalui Rafah, Mesir, yang harus mendapat izin dari Mesir. Namun, paspor sukarelawan tersebut ditolak. Rencananya kini mereka bekerja sama dengan negara Turki dan Iran.
"Kami berencana membeli pinisi. Perjalanannya akan memakan waktu dua puluh sampai tiga puluh hari," tutur Ketua MER-C Jose Rizal Jurnalis dalam konferensi persnya tentang kepulangan salah seorang sukarelawan MER-C, Nurfitri Taher, Senin (21/6/2010).
Sebelumnya, MER-C berencana kembali ke Gaza melalui Rafah, Mesir, yang harus mendapat izin dari Mesir. Namun, paspor sukarelawan tersebut ditolak. Rencananya kini mereka bekerja sama dengan negara Turki dan Iran.
"Sejumlah pinisi yang digarap di Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan, dikerjakan di salah satu kolam Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bira, Selasa (19/1). Seusai dibuat di Pantai Tanah Beru, Bontobahari, kapal pinisi dibawa ke dermaga itu untuk penggarapan tahap akhir, seperti pemasangan pendingin ruangan (AC), pembuatan kabin, dan pemasangan peralatan lainnya."
"Kalau kami enggak diizinkan, ya kami akan berlayar. Kalau enggak lewat Terusan Suez, ya lewat Amerika Selatan. Intinya jangan menyerah," tambah Jose. Pelayaran tersebut direncanakan dapat dilakukan sebelum September karena kondisi alam akan menyulitkan pelayaran setelah bulan tersebut.
MER-C juga membuka kesempatan bagi semua pihak untuk bergabung dalam perjalanannya. Namun, persiapan fisik dan kemampuan teknis pelayaran perlu dipersiapkan.
Dalam pelayaran tersebut MER-C juga berkeinginan untuk menggerakkan masyarakat untuk menekan Israel. Salah satu tujuannya adalah membuka blokade Gaza. Selain itu, langkah-langkah hukum juga tengah dipersiapkan oleh MER-C untuk menuntut Israel terkait penyerangan kapal Mavi Marmara.
"Pelayaran ini berbahaya. Risiko ditanggung masing-masing, tidak ada asuransi," ucap Jose. (Tribunnews.com/Nurmulia Rekso P)
IMPORTANT NOTICE: Semua artikel, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta. semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat berada dalam domain publik. Jika ada seorang yang keberatan untuk menampilkan gambar apapun dan berita, mohon kirimkan email anda ke focusglobal@brew-master.com kami akan segera menghapusnya,dari blog ini tetatapi bila Teman Teman ingin membantu Agar blog ini lebih bagus lagi dan menjadi websites yang bagus dan untuk menjadi salah satu media informasi bisa bantu di sini
Salam Crew Kumpulan Berita Terbaru
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment