Makna Angka 26 dan Surat Asy Syu'ara
JAKARTA, - Kalau kita melihat bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia, maka ada benang merah yang tersambung, yaitu tanggal 26.Berikut daftar bencana yang terjadi di negeri ini. Tanggal 26 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus dengan dahsyat. Tanggal 26 Desember 2004 terjadi Tsunami di Aceh. Tanggal 26 Mei 2006 Gunung Merapi meletus,
Tanggal 26 Juni 2010 terjadi gempa di Tasikmalaya, dan tanggal 26 Oktober 2010 Gunung Merapi meletus kembali. Dan bila di cek dengan penanggalan, maka kejadian nya berdekatan dengan malam bulan purnama.
Mengapa tanggal 26? Mari kita lihat Al Quran Surat 26, Surat Asy Syu'ara'.
Surah Asy-Syu'ara adalah surah ke-26 dari Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'ara (kata jamak dari Asy Sya'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surah ini, di kala ALLAH SWT secara khusus menyebutkan kedudukan para penyair Arab di zaman jahiliyah.
Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.
Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad SAW dituduh sebagai penyair, dan Al-Quran dituduh sebagai syair, Al-Quran adalah wahyu ALLAH SWT , bukan buatan manusia.
Pokok dan isi Surat Asy Syu'ara:
1. Keimanan: Jaminan ALLAH akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu ALLAH yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya ALLAH yang wajib disembah.
2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.
3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan penduduk Aikah.
4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk ALLAH bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu.
0 Leave Your Comment :
Post a Comment
Thanks you for your visit please leave your Comment